JAKARTA – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus konsisten mengawal roadmap transformasi digital sektor energi melalui inovasi yang masif. Transformasi digital merupakan aspek penting dalam menjalankan sektor bisnis kilang dan petrokimia guna menunjang efisiensi bisnis hingga memaksimalkan profit kilang.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman ketikamenjadi keynote speaker dalam expo akbar Energizing Digitalization 2024, di JiExpo Kemayoran, pada 31 Januari 2024.
Menurut Taufik, saat ini Kilang Pertamina Internasional mengemban mandat dual growth dalam menjawab tantangan energi nasional dan global. Artinya, KPI harus mampu menjaga realibilitas sebagai salah satu pemain utama di bisnis migas, sekaligus mempersiapkan agilitas menyambut era transisi negeri yang lekat dengan teknologi low carbon.
"Guna mencapai visi tersebut, Kilang Pertamina Internasional harus terus adaptif, termasuk melalui roadmap digitalisasi yang kokoh,” jelas Taufik.
Inovasi digitalisasi yang diciptakan oleh KPI bukanlah hal baru. Saat ini, tak kurang dari 500 aplikasi digunakan untuk menyokong empat lingkup bisnis utama KPI termasuk di antaranya aplikasi penunjang HSSE, aplikasi operasional hingga komersial.
Taufik menegaskan, salah satu aspek terpenting dari adanya digitalisasi di bisnis kilang dan petrokimia adalah fungsinya sebagai insight generator. “Artinya, tools yang kita gunakan harus mampu mengolah data menjadi informasi yang akurat serta mempertajam kemampuan pengambilan keputusan dan pada akhirnya meningkatkan value creation dan profit. KPI telah menciptakan tak kurang dari 500 aplikasi termasuk Dashboard Monitoring guna mendukung optimasi bisnis. Ke depannya kita targetkan adanya penyempurnaan serta konsolidasi agar aplikasi-aplikasi tersebut semakin powerful,” jelas Taufik.
Taufik menambahkan bahwa KPI bersama dengan Pertamina Group memiliki target meningkatkan maturitas data analytic Pertamina dari angka 2 menjadi 3 bahkan 4. Selain itu, KPI terus berkolaborasi dengan Pertamina Group untuk menerapkan tiga pilar utama bisnis Pertamina: Keberlanjutan, Pengembangan Teknologi Migas dan Low Carbon, serta teknologi digitalisasi.
SUKSES GELAR EXPO DIGITAL
Expo akbar Energizing Digitalization 2024 dihadiri oleh berbagai kalangan. Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen menyampaikan apresiasi KPI atas antusiasme audiens yang menghadiri expo tersebut. “Expo ini tidak hanya merupakan ajang showcase transformasi digital KPI namun juga menjadi ajang edukasi serta kolaborasi mengingat kami mengundang stakeholder-stakeholder strategis," tuturnya.
Dalam expo tersebut, KPI secara resmi memperkenalkan 23 aplikasi yg telah dipergunakan dan meluncurkan 4 aplikasi baru, yaitu Market Advanced Tools Analysis (MATA), Electronic Brand & Vendor List (e-BVL), Web Root Cause Problem Solving (RCPS) dan PRAS 2.0 (Pertamina Refinery Virutal Assisstant).
Direksi dan manajemen Pertamina Group turut hadir sebagai pemateri dan panelis talkshow digital di antaranya, SVP Integrated Enterprise Data & Command Center Pertamina, Ignatius Sigit Pratopo, SVP Enterprise IT Pertamina, Yoke Susatyo, Direktur SDM & Penunjang Bisnis KPI, Isnanto Nugroho, Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis KPI, Johan N.B. Nababan dan Direktur Optimasi Feedstock & Produk KPI, Sani Dinar Saifuddin.
“Komitmen transformasi digital akan terus dilanjutkan untuk meningkatkan kinerja KPI yang saat ini memiliki peran strategis di Indonesia sebagai penyokong ketahanan energi,” tutup Hermansyah.*SHR&P