Jakarta-Biaya Pokok Penjualan (BPP) merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Tujuannya antara lain sebagai dasar perhitungan harga jual kepada pelanggan, menentukan nilai persediaan dalam neraca laporan keuangan, dan evaluasi hasil kinerja perusahaan dalam perhitungan laba /rugi.
Guna mendapatkan data perhitungan biaya pokok penjualan yang lebih cepat, fungsi Corporate Shared Service dan Controller Pertamina melangsungkan Go Live ERP Based Costing pada Kamis (13/4) di Ruang Pertamax, Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina. Turut hadir dalam acara tersebut SVP CSS Jeffrey Tjahja Indra, SVP Controller Yudi Wahyudi, VP IT Solution Lukito Suwarno, VP Business Demand Gustini Raswati.
“Sebetulnya sistem ini sudah dicanangkan sejak setahun yang lalu karena dari sisi porsinya harga pokok penjualan mencapai 75%-85% dari total penjualan kita. Maka dari itu, kita harus menyiapkan informasi seakurat mungkin,” ujar Yudi Wahyudi saat membuka acara.
Sebelumnya perhitungan serta analisa BPP dilakukan menggunakan Excel. Durasi proses perhitungannya sekitar dua minggu belum termasuk waktu untuk menunggu konfirmasi data sekaligus proses perhitungan yang melibatkan SDM dari keuangan, unit pemasaran dan pengolahan.
Qlikview kemudian dipilih sebagai tools untuk mengatasi masalah tersebut. Proses perhitungan berlangsung lebih cepat karena data langsung diambil dari sistem MySAP. Waktu yang digunakan untuk analisa pun menjadi lebih efektif. Manfaat lebih dari penggunaan Qlikview adalah potensi human error dapat diminimalisir karena perhitungan BPP menggunakan web-based.
“Sebelumnya kita selalu mengalami kesulitan dalam mendapatkan biaya pokok produksi. Semoga sistem ini bisa bertahan lama untuk mendukung kawan-kawan operasional, pemasaran, dan pengolahan untuk menghitung biaya pokok penjualan,” tutup Jeffrey Tjahja Indra.•CSS