NAGREG - Hari Raya Idul Fitri 1439 H semakin dekat, nuansanya sudah terasa di penghujung Ramadan tahun ini. Banyak orang yang sudah bersiap menyambut datangnya hari kemenangan. Mulai dari menyiapkan kudapan khas Lebaran, hingga mengatur jadwal untuk mudik ke kampung halaman.
Ya, mudik Lebaran layaknya sebuah tradisi yang tak bisa dihilangkan bagi masyarakat Indonesia. Jarak tempuh yang panjang, tak lantas memadamkan semangat mereka. Semua dilakukan demi satu tujuan, yakni kembali ke rumah untuk berkumpul berbagi canda tawa, haru bahagia, bersama keluarga dan sanak saudara tercinta. Indah memang, momen seperti ini tak akan bisa terganti.
Namun sayang, hal ini tidak berlaku bagi Feby (20), salah seorang petugas Lesehan Enduro Pertamina di Masjid Uswatun Hasanah, Jalan Raya Nagreg No. 5, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bersama dengan dua rekannya, wanita berparas cantik ini bertugas untuk memfasilitasi para pemudik yang ingin beristirahat sejenak untuk melepas lelah sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Mulai dari menyiapkan tempat untuk istirahat, hingga membagikan takjil dan makanan ketika waktu berbuka puasa akan tiba.
Kepada Energia, ia pun berbagi cerita tentang pengalaman perdananya ini. Mulai dari sebagai tempat curhat para pemudik, khususnya kaum ibu yang merasa kelelahan selama perjalanan, hingga harus melewati masa Ramadan jauh dari keluarga. Meskipun sedih, harus berpisah sementara dengan orang tuanya, ia mengaku senang karena bisa terlibat langsung sebagai petugas di posko mudik gratis persembahan Pertamina.
Terlibat sebagai petugas di Lesehan Enduro Pertamina, juga mengajarkan Feby tentang arti keikhlasan. Bagaimana dia harus mengalahkan ego diri sendiri, demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Baginya, ada kepuasan batin tersendiri jika bisa membantu para pemudik yang membutuhkan pertolongan.
"Ini pengalaman yang sangat menarik, karena pengalaman pertama saya di bulan Ramadan. Perasaan saya senang, karena bisa melayani para pemudik," ungkap Feby.
Saat disinggung apakah ada kendala yang ia hadapi selama bertugas, ia tak menampik kerap mengalami kelelahan. Tapi, menurutnya, semua lelah yang dirasakan terbayar lunas setelah melihat senyum bahagia para pemudik yang merasakan manfaat dari adanya Lesehan Enduro Pertamina.
Feby tak dapat menutupi kesedihannya saat ditanya soal kerinduan kepada kedua orang tuanya. Ia juga tak menutupi, mulanya ia ragu apakah keluarga akan mengijinkannya untuk terlibat sebagai petugas di posko mudik Lesehan Enduro Pertamina. Bersyukur, setelah diberi penjelasan, keluarga bisa mengerti, dan mengizinkan Feby menjalankan tugasnya dalam melayani masyarakat.
"Biasanya puasa sama keluarga tapi sekarang enggak. Tapi gak apa-apa, Alhamdulillah keluarga juga mendukung, sangat mendukung," tandasnya.
Jerih payah para petugas posko mudik Lebaran Pertamina pun berbuah manis. Tak sedikit pemudik yang mengapresiasi adanya Lesehan Enduro Pertamina tersebut.
Eni (38) salah seorang pemudik yang melewati Jalur Nagreg pun mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan posko mudik Pertamina.
"Program ini bagus, jadi kita pemudik bisa berhenti dulu melepas lelah. Kita ini kan dari Tangerang jauh menuju ke Ciamis, jadi kita bisa berhenti dulu. Anak-anak juga bisa bermain di sini. Terima kasih kepada Pertamina. Semoga terus ditingkatkan pelayanannya," ujar Eni.*SEPTIAN/FT. TRISNO