SURABAYA - Kementerian BUMN menggelar Focus Group Discussion (FGD) antara Pertamina dengan NSHI (National Shipbuilding and Heavy Industries) di Surabaya, pada (31/1), dengan tujuan meningkatkan sinergi antar BUMN terutama di bidang perkapalan.
Acara Focus Grup Discussion yang di prakarsai oleh Kementerian BUMN tersebut mengangkat tema “Penggalian Potensi dan Peluang Sinergi”. FGD tersebut dihadiri oleh jajaran Pertamina dan anak perusahaan serta perusahaan yang tergabung dalam National Shipbuilding and Heavy Industries (NSHI), antara lain PT PAL Indonesia, PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Boma Bisma Indra, PT Dok Kodja Bahari, PT Industri Kapal Indonesia serta PT Barata Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi PISM Kementerian BUMN Fajar Herry Sampurno mengatakan, Kementerian BUMN sangat mengharapkan adanya sinergi antar BUMN di Indonesia. “Kita wujudkan dulu BUMN Incorporated, sebelum bisa mewujudkan Indonesia incorporated,” jelasnya.
Fajar berharap, antara BUMN bisa saling bekerja sama dalam penyediaan barang ataupun jasa sehingga dapat saling menopang satu sama lain.
Sementara itu, Wakil Direktur Pertamina Ahmad Bambang (periode 20 Oktober 2016 - 3 Februari 2017) mengatakan, dalam sinergi BUMN yang paling penting adalah adanya sebuah kesepakatan yang saling menguntungkan.
Menurutnya, perlu dibentuk suatu komite yang mengurusi permasalahan yang timbul di antara BUMN dan dapat memberikan solusi saling menguntungkan. “Dengan membentuk komite tersebut kami harapkan akan muncul win-win solution yang diharapkan oleh semua pihak,” ujarnya.
Sedangkan Direktur PT PAL Muhammad Firmansyah Arifin mengharapkan agar kejadian yang kurang baik terkait kerja sama Pertamina dengan PT PAL atau perusahaan yang tergabung di NSHI yang lain di masa lalu agar tidak menjadi hambatan untuk kerja sama di masa mendatang. “Mari kita tutup lembaran lama dan kita buka lembaran baru. Kami sudah belajar dari kesalahan di masa lalu dan akan menjadi lebih baik di masa depan,” ujar Firmansyah.•