Surabaya – Mengawali hari pertama di bulan November, kegiatan Forum Knowledge Management Pertamina atau KOMET kembali dilaksanakan fungsi Quality Management (QM), Kantor MOR V Surabaya, pada (2/11). Topik yang dibahas, yaitu Peningkatan Monitoring dan Ketepatan Pembayaran Lembur TKJP Menggunakan Overtime Management System (ORANGES) di MOR V oleh Puji Lestari dari HR Area Jatim Balinus dan Meningkatkan Penjualan Pertalite dan Pertamax dengan Sistem Loyalty Berbasis Mesin Tiket Printer yang Terintegrasi di SPBU Sidoarjo Mojokerto oleh Danang Siswantoro Wisnu Wardan dari fungsi RFM MOR V.
Puji Lestari memberikan gambaran mengenai pentingnya penerapan ORANGES secara sistematis di dalam internal Pertamina sebagai sistem yang mengatur mengenai kerja lembur (overtime work).
“Salah satu tantangan kami di fungsi HR adalah permasalahan lembur yang kerap dikeluhkan oleh Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) di Pertamina, karena ketidaksesuaian antara waktu lembur dan upah yang diterima,” ujarnya.
Puji menjelaskan, hal itu terjadi karena selama ini sistem lembur hanya diatur dan dilakukan melalui input data secara manual dengan mengandalkan data laporan dari fungsi terkait yang seringkali terdapat kesalahan data di dalamnya. “Untuk mengatasi ketidaksinkronan antara data pekerja lembur dengan upah yang dibayarkan, kami menawarkan sebuah solusi melalui ORANGES,” jelas Puji Lestari.
ORANGES merupakan sebuah sistem yang berfokus pada upaya memangkas dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi waktu dalam mengatur sistem lembur melalui sebuah sistem yang terintegrasi, namun tetap tidak melanggar peraturan yang berlaku di Pertamina.
“Dengan adanya ORANGES, diharapkan sistem lembur tidak lagi dibuat secara manual, namun melalui sistem praktis dan mudah digunakan, serta diaplikasikan secara massif di MOR V,” tegas Puji.
Sementara itu, Danang Siswantoro Wisnu Wardan dari fungsi RFM MOR V menjelaskan inovasinya mengenai upaya peningkatan loyalitas konsumen terhadap produk Bahan Bakar Khusus (BBK), khususnya Pertalite dan Pertamax. Danang menggarisbawahi, pola perilaku konsumen terhadap produk BBK cenderung fluktuatif dan tidak stabil. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan loyalitas konsumen melalui sistem pengumpulan poin yang akan dapat ditukar dengan reward tertentu.
“Setiap pengisian Rp1.000 konsumen akan mendapatkan 1 poin. Ke depannya, akan dilakukan undian terhadap poin diperoleh konsumen. Misalnya, dengan poin 500 berpeluang untuk mendapatkan Galaxy Tab, sedangkan konsumen dengan poin 100 berpeluang untuk mendapatkan voucher pembelian bahan bakar,” papar Danang.
Sebagai pilot project system point tersebut akan diimplementasikan di dua SPBU, yaitu di SPBU Sooko Mojokerto dan SPBU di Sidoarjo. Melalui inovasinya tersebut, Danang berharap akan dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk BBK Pertamina yang akan dapat membawa kemajuan dan perkembangan finansial bagi Pertamina.•MOR V