JEPANG - Acara peresmian (naming) dan penyerahan (delivery) kapal tanker pengangkut minyak mentah (crude oil carrier) “Gamsunoro”. Kapal tanker berbobot mati 105.000 DWT pada draught 14,7 meter ini merupakan kapal tanker milik Pertamina yang ke-62, berukuran Aframax yang ke-9 (setelah Gebang, Geudondong, Gunung Kemala, Gede, Galunggung, Gamalama, Gamkonora, dan Gunung Geulis).
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya menyampaikan bahwa kapal ini menjadi salah satu jawaban untuk mengatasi kebutuhan transportasi minyak mentah untuk diolah di kilang dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi BBM yang terus meningkat setiap tahun. Ketersediaan infrasruktur yang memadai, merupakan sebuah keniscayaan.
“Membangun Pertamina Shipping merupakan keniscayaan sebagai bagian upaya bersama membangun Pertamina menjadi The Asian Energy Company. Namun, Tim Manajemen Pertamina Shipping tidak boleh berhenti sampai di sini dan berpuas diri, karena masih banyak pembenahan-pembenahan yang harus terus dilakukan untuk benar-benar mampu menjadi World Class Shipping Company sebagai bagian dari Pertamina The Asian Energy Company,”kata Hanung dalam pesan singkatnya.
Kapal Gamsunoro dengan desain “Sumitomo DNA” (Dual market New type Aframax), memiliki rancang bangun compact design. Yakni memiliki kapasitas sama dengan tanker Aframax, dengan dimensi yang lebih kecil. Sehingga biaya operasi lebih rendah dan fleksibel dioperasikan di berbagai daerah.
Kapal dengan nama sebuah gunung di kepulauan Maluku ini, dikelaskan oleh badan klasifikasi Lloyds’s Register of Shipping (LRS) dan memenuhi persyaratan internasional tentang keselamatan, keamanan, dan lindungan lingkungan. Gamsunoro mampu beroperasi mengangkut minyak mentah di pelayaran internasional.
Novasi kontrak resale pembangunan kapal Gamsunoro ini ditandatangani pada tanggal 6 Maret 2013, dengan masa pembangunan 16 bulan. Kapal ini merupakan kapal tanker terbesar yang dimiliki oleh Pertamina saat ini, yang approval drawing dan pengawasan pembangunannya dilakukan sendiri oleh pekerja Pertamina, yaitu di fungsi New Ship Projects.
Segera setalah dilakukan serah-terima, kapal langsung melakukan pelayaran perdananya (maiden voyage) menuju ke Singapura untuk dilakukan reflagging dari bendera Panama menjadi bendera Indonesia dan pengurusan kepabeanan. Kapal diperkirakan tiba di Singapura pada tanggal 5 Juli 2014.•