Garap Petrokimia, Pertamina Resmikan PT Indo Thai Trading

Garap Petrokimia, Pertamina Resmikan PT Indo Thai Trading

PTM_IndothaiJAKARTA – Berlangsung di Menara Satu, Kelapa Ga­ding, Senin (12/8), Di­rektur Pemasaran dan Nia­ga Pertamina, Hanung Budya didampingi oleh President & CEO PTT Global Chemical (PTTGC), Bowon Vongsinudom, melakukan pemotongan pita sebagai tanda diresmikannya PT Indo Thai Trading (PT ITT) yang berkantor di Lantai 1 Menara Satu, Jl. Boulevard Barat Kelapa Gading, Jakarta Utara.

 

Peresmian PT ITT ini sebagai tindak lanjut dari Penandatanganan Akta Pendirian (Article of Association, AoA) perusahaan patungan (Joint Venture Company, JVC) antara Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga, dengan PTTGC melalui anak usahanya PTT Chemical International Pte. Ltd. yang berkedudukan di Singapore.

 

Pembentukan perusahaan patungan ini bertujuan untuk memasarkan produk-produk Petrokimia, terutama produk Polypropylene (PP) dan Polyethylene (PE) yang dikenal luas sebagai bijih plastik, yang akan dihasilkan oleh kilang Petrokimia berskala dunia yang akan dibangun oleh kedua perusahaan in­duk, yaitu Pertamina dan PTTGC. JVC ini merupakan bentuk kerjasama awal antara kedua perusahaan. Untuk sementara ini, sebelum kilang Petrokimia tersebut dibangun dan beroperasi,  produk Petro­kimia yang dipasarkan yaitu PP didapatkan dari kilang RU III Plaju dan PE import dari PTTGC Thailand.

 

PT ITT merupakan reali­sasi kerjasama antara PT Pertamina (Persero) de-ngan PTT Global Chemical – produsen petrokimia terke­muka di Thailand – yang dila­kukan sejak awal tahun 2013. PT.ITT berbentuk peru­sahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan modal disetor 8 juta dolar AS, dengan PT Pertamina Patra Niaga memegang porsi saham 51%, sementara PTT Chemical International 49%.

 

“Perusahaan ini kita ha­rapkan menjadi salah satu raksasa marketing company produk petrokimia di Indonesia dan merambah ke Asia karena pasar Indonesia pada tahun 2025 bernilai sekitar USD 25 miliar, diharapkan joint venture Pertamina bersama-sama dengan PTT ini bisa mengambil market share sekitar 30 persen atau sekitar 10 miliar dolar AS,” ungkap Hanung.

 

Sehingga dengan ma­suknya Pertamina ke bisnis Petrokimia ini menurut Ha­nung akan mempercepat realisasi visi dan aspirasi Per­­tamina untuk menjadi Asian Energy Company pada 2025.•IRLI

Share this post