YOGYAKARTA - Pertamina Patra Niaga (PPN) menyongsong tahun 2016 dengan kekuatan penuh demi mencapai target “gila”. Hal itu tak lepas dari pencapaian tahun 2015; tahun yang challenging akibat harga minyak turun drastis dan melemahnya nilai tukar rupiah. Terlepas dari tantangan, PPN mencatat sales volume 1.5 juta KL, handling volume 2.4 juta KL, EBITDA US$100 juta, dan profit US$67 juta. Bagi PPN, angka tersebut jauh meningkat dibanding tahun 2014 yang mencatatkan profit US$37 juta. “Sampai bulan ke-5, profit kita baru US$5 juta. Jadi pencapaian hingga US$ 67 juta hanya dalam tujuh bulan patut diapresiasi,” tutur Direktur Utama PPN Gandhi Sriwidodo.
Sepanjang tahun 2015, selain kontribusi penjualan yang meningkat 12%, perubahan perilaku kerja karyawan turut andil dalam pencapaian PPN. “Perilaku yang profesional, aware dengan kondisi perusahaan, serta sadar akan cost efficiency menjadi beberapa kunci penting,” lanjut Gandhi.
Sementara menunggu audited report, PPN tetap tancap gas dengan mengadakan Rapat Koordinasi Manajemen dan Kesepakatan Kinerja 2016 di Yogyakarta, 21-23 Januari 2016. Dalam rakor Direksi bersama VP dan GM tersebut, PPN menyepakati target profit minimum US$120 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun, dengan target stretch US$ 135 juta. “Saya yakin Pertamina Patra Niaga “baru” sanggup. Dari dulu saya selalu bilang, kelas PPN ini kelas 1 triliun. Kalau pakai pola kerja lama memang mustahil. Tapi untuk kita di era baru ini, kita pasti sanggup,” papar Gandhi.
Kata “gila” yang populer di kalangan karyawan PPN merupakan inspirasi dari Komisaris Utama PPN sekaligus Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang saat menyempatkan diri untuk management walkthrough ke Kantor Pusat PPN di Wisma Tugu II, Jakarta, pada (18/1) dan menghadiri Town Hall Meeting PPN, pada (20/1). Dalam Town Hall Meeting, AB – sapaan akrabnya –memacu semangat karyawan untuk melakukan yang terbaik, karena hasil yang diperoleh perusahaan pada akhirnya akan dinikmati juga oleh karyawan dan keluarganya.
Terkait target yang dicanangkan PPN, Ahmad Bambang sempat melontarkan tantangan profit Rp1,5 triliun yang disambut gemuruh tepuk tangan karyawan. Kuncinya, kata AB, “Harus gila!” Karena jika tidak demikian, maka hasil yang diperoleh pun “tidak gila” alias biasa saja. “Gila dalam arti yang positif, ya,” tutur AB. Dengan dorongan dan keyakinan dari Direksi serta Komisaris, PPN siap berkontribusi lebih lagi bagi Pertamina dan bangsa.•PPN