Jakarta - Inovasi 2nd Generation Bioetanol berbahan baku ampas sagu karya Lukman Hakim & Agus Supriyanto berhasil menjadi juara satu mengungguli skor inovasi produk baru lainnya dalam d’Gil Competition 2017 untuk kategori terobosan produk. Grand final kompetisi tersebut diselenggarakan di di Gudang Sarinah, Jakarta Selatan, Sabtu (29/4)
Untuk kategori inovasi ide bisnis, Ide Inovasi Stasiun Pengisian Baterai Tenaga Surya (SPBS) dan GaTrik (Galon Listrik) yang dilakukan oleh Chairul Hudaya & Fadolly Ardin berhasil menyabet gelar juara satu.
Selain itu, menduduki tangga juara berikutnya untuk kategori Inovasi Bisnis, juara dua diraih oleh mahasiswa President University Annisa Nur Wahyuni & Hiqmatus Shalichah melalui inovasi SGR Tecnology, dan juara tiga diraih oleh tim CBS-Solar Fishfarm yang terdiri dari Aji setiawan dan Raraz Hadiwianto.
Sementara, juara dua dan tiga kategori Terobosan Produk adalah produk Genteng Triko (Terravoltaic) yang digagas oleh siswa SMA Taruna Nusantara Bagas Pramana Putra, diikuti oleh Kompor Pelet Biomassa Vortex UB karya Prof.Dr.Rer.Nat Muhammad Nurhuda.
Grand final d’Gil 2017 dihadiri oleh seluruh dewan juri yang terdiri dari beberapa praktisi, akademisi, expertise, dan perwakilan Pertamina, yaitu Ahmad Bambang, Prof. Rhenald Kasali, Yoris Sebastian, Dadan Kusdiana, Erwin Widodo, dan B. Trikora Putra.
SVP Non Fuel Marketing B. Trikora Putra mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang dan peserta grand final kompetisi d’Gil tahun ini. Ia berharap kompetisi Ide Gila dapat terus mengajak seluruh komponen bangsa untuk meningkatkan bagian Energi Baru & Terbarukan dalam target bauran energi nasional ke depan.
Pemenang Ide Gila berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp. 101 Juta untuk juara pertama, Rp. 89 Juta untuk juara 2, dan Rp. 67 Juta untuk juara 3. Selain itu, pemenang juga berkesempatan untuk bekerja sama dengan Pertamina melakukan kontrak implementasi ide gila selama dua tahun.
“Kami akan evaluasi satu tahun ke depan, bagaimana inovasi-inovasi ini dapat diimplementasikan baik secara ide maupun komersil. Kami juga akan membuat komunitas untuk alumni peserta d’Gil Competition dengan harapan dapat menimbulkan ide-ide yang lebih menarik lagi,” tambah B. Trikora Putra.
Seperti diketahui, kompetisi Ide Gila ini merupakan kompetisi gagasan lintas generasi. Para finalis, ada yang berlatarbelakang siswa SMA, mahasiswa, dosen, karyawan dan profesor, berusia antara 17 sampai dengan 70 tahun. Kompetisi menghadirkan 10 finalis yang mampu menyisihkan 6.342 peserta dengan 1.464 ide brilian.
Salah satu juri, Direktur Eksekutif ICCTF Dr. Erwin Widodo mengungkapkan, ide gila bukan sekadar ide yang gila tetapi sesuatu yang menciptakan nilai untuk menghasilkan sesuatu. “Sangat tidak gampang bagi kami untuk memilih 10 finalis ini. Kategori utama kita adalah tingkat originalitasnya, ide tersebut bisa diimplementasikan, uniqueness, dan yang terpenting adalah ide tersebut sesuai dengan bidang usaha Pertamina sehingga memiliki nilai bisnis bagi Pertamina untuk bisa diterapkan,” ujar Erwin saat konferensi pers dua hari sebelum grand final.
Acara grand final D’Gil 2017 ditutup dengan pengumuman booth terfavorit yang diraih oleh booth SPBS & Gatrik.•STARFY/IRLI