Jakarta - Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) akhirnya sepakat melakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) terkait pasokan gas bumi lapangan gas Jambaran Tiung-Biru untuk pembangkit listrik wilayah Gresik.
Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan, Jambaran Tiung-Biru termasuk dalam proyek strategis yang dicanangkan oleh pemerintah. Dimana nantinya, dioperasikan oleh anak usaha Pertamina, yakni Pertamina EP Cepu (PEPC) berpartner dengan PT ExxonMobil Indonesia.
“Ini adalah sebuah perjalanan panjang yang akhirnya berakhir dengan HoA. Perjalanan ini cukup panjang, dulu namanya Jambaran Tiung Merah, jadi Putih, akhirnya sekarang Biru,” ungkap Arcandra saat berada di Ruang Sarulla, Gedung Kementerian ESDM Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/8).
“Proyek ini termasuk dalam proyek strategis yang dicanangkan oleh pemerintah,” sambungnya.
Arcandra berharap, dengan berjalannya proyek Jambaran Tiung-Biru, harga gas di Tanah Air bisa lebih terjangkau tidak hanya untuk konsumsi masyarakat, tetapi juga bagi kebutuhan konsumsi industri di Indonesia.
“Alhamdulillah dengan adanya HoA ini, inilah sebuah usaha kita agar harga gas bisa terjangkau. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dari awal hingga selesai hari ini,” ujar Arcandra.
Terpisah, Presiden Direktur Pertamina EP Cepu (PEPC) Adriansyah mengaku sangat mengapresiasi berlangsungnya HoA antara Pertamina dengan PLN.
“HoA ini suatu langkah kecil tapi sangat berarti. Satu langkah dan memastikan bahwa proyek ini akan kita lanjutkan. Selama ini kan ketidakjelasan ini yang membuat kita sama-sama sulit. Dengan penjelasan ini saya pikir ini suatu yang langkah yang luar biasa bagi PEPC,” papar Adriansyah.
Lebih lanjut ia menyebutkan, setelah dilakukan HoA tersebut, pihaknya akan mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan agar proyek tersebut segera berjalan.
“Kita ada dokumen yang memang harus kita lengkapi. Jadi yang penting adalah PJBG (Perjanjian Jual Beli Gas)-nya. Nanti akan ada PJBG antara Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani dengan PLN. kemudian PJBG kita (PEPC) dengan Direktur Gas Pertamina. Kita harapkan sebelum akhir tahun projek ini sudah selesai,” pungkas Adriansyah.•SEPTIAN