SUKOWATI - Seorang mitra kerja (Mr. X) Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field masuk kerja dengan suhu tubuh 37,4 derajat Celsius, mendekati ambang batas suhu tubuh yang diizinkan perusahaan memasuki area kerja. Sekuriti yang memeriksanya lalu menelepon tim Medical untuk mengkonfirmasi apakah mitra kerja tersebut diperbolehkan masuk ke lokasi kerja. Tim Medical segera memeriksa data absensi yang diisi secara daring setiap hari dan hasilnya tidak ada masalah.
Saat bekerja seperti biasa, ternyata ia mengalami batuk ringan secara terus-menerus. Tidak lama kemudian ia merasa nafas ya tertahan dan sulit untuk bernapas. Salah satu temannya yang sedang membersihkan jendela luar ruangan kantor melihat kondisi Mr. X segera lari ke klinik untuk meminta bantuan tim Medical.
Tim Medical bergerak cepat menghampiri Mr. X dengan menggunakan APD lengkap dan mengevakuasi ke tempat yang aman untuk memberi bantuan nafas dengan oksigen. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata Mr. X berinteraksi dengan sanak saudara yang baru pulang dari Jakarta satu pekan lalu dan tidak melaporkan keluhan ke tim Medical. Tim Medical segera melakukan rapid test kepada Mr. X dan hasilnya reaktif.
Sesuai protokol kesehatan dunia (WHO), Mr. X harus dirujuk ke Rumah Sakit untuk ditindaklanjuti atau memastikan dengan tes Swab/PCR. Selama menunggu hasil swab, Mr. X harus diisolasi mandiri dan dipantau oleh tenaga kesehatan serta menjaga asupan makanan dan pemberian vitamin.
Itulah gerak cepat dari simulasi evakuasi penderita COVID-19 yang diselenggarakan di Mudi Field Office Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field, Rabu, 13 Mei 2020.
Dr. Andika Megah Miko, Field Doctor Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field mengatakan virus COVID-19 ini sangatlah berbahaya, apalagi jika berada di tubuh OTG (Orang Tanpa Gejala) yang bisa membawa virus tanpa disadari atau pada pasien yang sudah dalam kondisi kritis.
“Hal inilah yang menjadi dasar dilaksanakannya kegiatan Simulasi Penanganan Pasien COVID-19," tutur dr. Miko, sapaan akrabnya.
Dr. Miko mengungkapkan, dalam simulasi ini, tim Medical PEP Sukowati Field melakukan koordinasi dan evakuasi pasien yang terindikasi COVID-19 pada jam kerja. Ia berharap, kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan, sehingga apabila suatu saat terjadi kegawatdaruratan sudah mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan.
Di akhir acara, dr. Miko mengimbau kepada para pekerja di lingkungan Sukowati Field agar tidak perlu panik apabila ada yang mengalami gejala COVID-19 karena tim Medical akan siap membantu dalam menangani pasien tersebut.*PEP