KARAWANG – Tidak ada satu orang pun yang menginginkan terjadinya musibah. Namun jika terjadi, musibah tersebut harus dihadapi dan dicari solusi terbaik bagi semua pihak. Hal itu ditegaskan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika mengunjungi masyarakat terdampak musibah yang terjadi di Anjungan Lepas Pantai YYA.
Pada kesempatan itu Ridwan Kamil mendengarkan laporan dari Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana dan perwakilan dari Pertamina Nanang Abdul Manaf mengenai perkembangan terbaru penanganan musibah tersebut serta curahan hati perwakilan dari beberapa kelompok masyarakat, seperti petani tambak, nelayan, pengepul, dan pembudidaya udang.
“Dalam krisis kita tidak boleh saling menyalahkan, tapi bergotong royong untuk menanggulangi masalah ini. Karena itu, saya minta kepada semua pihak untuk saling menjaga. Jangan terprovokasi agar tetap kondusif. Saya juga titip ke TNI/Polri untuk membantu dan menjaga keadaan,” tukas Ridwan di Balai Desa Cemara Jaya, pada Rabu (7/8).
Ridwan menekankan agar masyarakat di 12 desa terdampak tidak perlu khawatir karena Pertamina sebagai korporasi bertanggung jawab terhadap musibah ini.
“Sejauh ini kita harus menghargai upaya Pertamina. Sesuai dengan laporan yang saya terima, semua yang sifatnya kerugian, selama wajar dan apa adanya, sudah disepakati akan diganti. Saya juga meminta bupati dan jajarannya untuk proaktif membantu warganya dengan mendata seobjektif mungkin. Masyarakat juga harus melaporkan sesuai kondisi di lapangan,” imbuhnya.
Terakhir ia berpesan, dalam menindaklanjuti kompensasi untuk masyarakat terdampak, harus kembali pada nilai-nilai Pancasila, khususnya sila keempat. “Terapkan sila keempat. Utamakan musyawarah dan gunakan perwakilan. Sampaikan keluhan melalui perwakilan kelompok masyarakat kepada pihak berwenang sehingga tetap kondusif,” pungkasnya.•TA