MAROS - Anak-anak di Sekolah Dasar Dusun Cindakko, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulo Kabupaten Maros memiliki tekad sekeras baja. Walaupun harus menempuh perjalanan 3 - 5 kilometer untuk bersekolah dengan berjalan kaki melalui jalur setapak, menyusuri pegunungan yang terjal untuk sampai di SD Cindakko, mereka tetap semangat belajar di dalam satu ruangan papan sederhana berukuran 4x3 meter.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, insan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII bersama Komunitas Sekolah Inspirasi Alam (SIA) berkumpul bersama 64 siswa sekolah tersebut. Dalam kegiatan ini, relawan-relawan dari Pertamina MOR VII berbagi inspirasi dan pengetahuan tentang serba serbi energi.
Para siswa sangat antusias mendapatkan ilmu baru dari insan Pertamina. Mereka tambah bahagia ketika dibagikan sepatu, tas, seragam, alat tulis dan fasilitas keagamaan. Apalagi perpustakaan mini di sekolah tersebut juga diperbaiki.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan Pertamina untuk perbaikan pendidikan khususnya di Dusun Cindakko. Dusun ini memang masih banyak keterbatasan sarana. Akses ke dusun ini sangat sulit. Karena itu, pendidikan di dusun Cindakko pun perlu banyak perbaikan," ujar Mulawarman, Kepala Desa Bontosomba, yang mendampingi relawan ke sekolah tersebut.
Apa yang diutarakan Mulawarman memang tidak berlebihan. Sampai saat ini, Dusun Cindakko yang dihuni 112 kepala keluarga belum tersentuh listrik. SD satu-satunya di dusun itu merupakan kelas jauh dari SD 246 Bonto-Bonto. Siswa yang hanya mencapai kelas 3, belajar berhimpitan dalam satu ruangan beralaskan tanah liat, dan diajar oleh satu guru honorer.
Bahkan, perjalanan menuju dusun terisolir ini terbilang ekstrim. Dari kota Makassar diperlukan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan, dengan 2 jam berkendara dan 3 jam harus berjalan kaki/trekking atau menggunakan motor khusus.
Unit Manager Communication and CSR MOR VII, M. Roby Hervindo mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari kepedulian Pertamina dalam bidang pendidikan. "Lebih dari 90% penduduk Dusun Cindakko tidak pernah mengenyam bangku pendidikan, bahkan tidak sedikit di antara mereka juga tuna aksara. Inilah yang menjadi perhatian kami. Di Hari Anak Nasional ini, kami berupaya agar anak-anak Cindakko tetap mendapatkan pendidikan agar dapat meningkatkan taraf hidupnya di masa mendatang," Roby menambahkan.
Selama tiga tahun terakhir, Pertamina MOR VII merealisasikan bantuan bidang pendidikan di Sulawesi sebesar Rp 27 miliar rupiah. Untuk tahun 2018, hingga kini telah disalurkan bantuan bidang pendidikan melalui program bina lingkungan dan CSR di wilayah Sulawesi senilai Rp 3,5 miliar rupiah. Selain SD Cindakko, pengembangan pendidikan Pertamina MOR VII lainnya berupa dukungan pada sekolah-sekolah Adiwiyata di seluruh Sulawesi, pembangunan sarana pendidikan, sekolah non formal Natsir Eco School di Toraja, dan Sekolah Anak Percaya Diri di Makassar.*MOR VII