Hemat Devisa Rp 56 Triliun, Presiden Joko Widodo Minta Pengembangan TPPI Selesai dalam Tiga Tahun

TUBAN - Untuk mengembangkan bisnis petrokimia, Pertamina memaksimalkan upaya pembangunan area kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sebagai salah satu pusat industri petrokimia yang terintegrasi dengan kilang nasional. 

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di hadapan Presiden Joko Widodo beserta Menteri BUMN Erick Thohir ke TPPI Tuban, Sabtu siang (21/12). Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo juga didampingi Menteri BUMN Erick Tohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Tuban Petro Sukriyanto, serta jajaran manajemen lainnya.

Menurut Nicke, pembangunan komplek industri Petrokimia ini akan lebih menjamin keberlanjutan bisnis perseroan, karena sesuai dengan tren bisnis masa depan. 

"Peluang pasar bisnis petrokimia di Indonesia pun sangat besar hingga mencapai Rp 40 triliun - Rp 50 triliun," jelasnya.

Di samping itu, Nicke mengungkapkan bahwa restrukturisasi Tuban Petro sebagai bagian dari kilang Pertamina mengutamakan aspek fleksibilitas (flexibility), di mana mode kilang bisa beralih baik mode petrokimia ataupun mogas. Hal ini membuat produksi kilang dapat menyesuaikan dengan permintaan pada saat beroperasi.

Presiden Joko Widodo menanggapi positif penjelasan Ditektur Utama Pertamina tersebut. Bahkan ia memberikan arahan agar Pertamina dapat segera merampungkannya dalam kurun waktu 3 tahun. 

"Ini merupakan salah satu kilang yang terbesar di negara kita, yang bisa menghasilkan banyak produk. Untuk itu, tadi saya sampaikan, ke Menteri BUMN, ke Dirut Pertamina, ke Komut Pertamina untuk tidak lebih dari tiga tahun harus rampung semuanya. Banyak pilihan-pilihan yang bisa diputuskan segera," tegas Jokowi.

Ia berharap dengan produksi maksimal, pengoperasian kilang TPPI akan berdampak pada penghematan devisa negara. "Bisa menghemat devisa sebesar US$ 4,9 miliar atau setara Rp 56 triliun. Besar sekali," tutur Jokowi.

Joko Widodo juga mengapresiasi upaya Pertamina dalam memberikan penyelesaian jawaban dari agenda besar negara ini yang sudah puluhan tahun belum terselesaikan, mengingat TPPI yang sudah ada sejak dua dekade lalu.

"Semoga semuanya berjalan lancar dan TPPI bisa produksi maksimal sehingga neraca bisa defisit. Saya rasa kita akan bisa jauh lebih baik. Ya, salah satu kuncinya ada di sini," pungkas Jokowi.*DS/ft.TA

Share this post