JAKARTA – “Tiga hal penting yang harus dilakukan para pekerja baru adalah harus sudah mengenal tata nilai 6C dalam pekerjaan sehari hari, harus paham betul RKAP, dan harus tahu RJPP Pertamina. Tujuannya agar kalian paham betul arah tinggal landasnya perusahaan ini.”
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan saat menutup Program Bimbingan Profesi Sarjana (BPS) dan Bimbingan Praktis Ahli (BPA) Pertamina Tahun 2013 Angkatan II di Lantai M Kantor Pusat Pertamina, Kamis (25/7). Hadir pula dalam kesempatan penutupan program tersebut jajaran direksi Pertamina serta tim manajemen Pertamina lainnya.
Menurutnya, jika generasi penerus Pertamina tidak bisa memahami maksud dari RKAP dan RJPP maka mereka tidak akan bisa mengerti arti dari tujuan yang ingin dicapai oleh Pertamina di tahun 2025 nantinya.
“Target 2025 tidak akan pernah berhasil kalau tahun ini kita tidak berhasil mencapai target. Jika dalam diri kalian tidak memiliki rasa kepemilikan terhadap Pertamina maka akan sulit bagi Pertamina untuk maju ke depan,” tegas Karen.
Untuk itu, Karen berharap agar peserta BPS dan BPA yang berhasil lulus hendaknya mengeyampingkan sifat indivisualistis dan siap di tempatkan dimanapun dan di fungsi apapun. “Saya pikir generasi baru Pertamina sekarang ini jauh lebih baik dari sebelumnya dan jika bahan dasarnya sudah bagus dan sistemnya sudah dijalankan, prosesnya sudah ada maka tinggal disiplin diri saja. Nantinya, Insyaallah Pertamina akan menjadi seperti yang kita harapkan,” ungakap Karen.
Peserta program terdiri dari 200 peserta, meliputi 7 jurusan yaitu; BPS Marketing & Trading 34 orang, BPS Refinery 32 orang, BPS Keuangan 10 orang, BPS Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko 8 orang, BPS Support 33 orang, BPA Marketing & Trading 71 orang dan BPA Marine 12 orang. Dari 200 peserta pendidikan yang dinyatakan lulus sebanyak 198 dan diangkat sebagai pekerja baru Pertamina, sedangkan 2 orang tidak lulus program BPS.
Vice President Pertamina Corporate University, Hasnil Rasyid dalam laporannya mengatakan materi pendidikan meliputi modul pembinaan selama 2 minggu, modul wawasan korporat 2 minggu, modul intensif english selama 2 minggu, modul wawasan fungsi 4-8 minggu sesuai dengan kebutuhan fungsi masing-masing dan On the Job Traning selama 10 minggu.
Salah satu peserta BPS, Fadel Muhammad sangat bersyukur karena berhasil menjalani program BPS di Pertamina. Menurutnya selama menjalani masa program pendidikan banyak manfaat yang diterima, yaitu hilangnya rasa individualisme dan terjalin rasa kekeluargaan dan kerja sama yang kokoh sehingga menjadi modal utama untuk bersinergi membawa Pertamina menjadi lebih baik.
“Tantangan Pertamina ke depan semakin lebih berat, potensi Pertamina sangat besar untuk melangkah ke depannya karena persaingan semakin ketat bagi Pertamina. Karena itu, semoga kami dapat menjadi semangat bagi Pertamina untuk melangkah maju,” ungkap Fadel.•IRLI