JAKARTA – Fungsi Health Safety, Security and Environment (HSSE) PT Pertamina (Persero) melaksanakan evaluasi dan benchmark proses assessmentHSSE Management System berbasis protocol International Safety Rating System (ISRS). Dalam kesempatan tersebut, hadir seluruh unit bisnis, unit operasi dan anak perusahaan fungsi HSSE pada acara yang diadakan di Lantai M Kantor Pusat Pertamina, Selasa (19/1).
Tahun 2015 telah dilakukan assessment HSE Management System berbasis protocol ISRS di 54 Unit Operasi atau Anak Perusahaan. Hasil assessment atau pencapaian level ISRS yang diraih oleh masing-masing unit operasi menunjukkan tingkat pengelolaan HSE di lingkungan masing-masing di antaranya, yaitu PHE ONWJ, PHE WMO, PEP Field Rantau, PEP Field Subang, RU II Dumai, RU VI Balongan.
“HSSE tidak hanya berbicara kecelakaan tapi juga menyangkut bisnisnya perusahaan. Industri migas adalah industri yang sangat berisiko. Seperti yang kita ketahui industri migas itu selalu berhadapan dengan tekanan kerja yang tinggi,” demikian diungkapkan oleh Vice President HSSE Pertamina, Djoko Susanto.
Dengan pelaksanaan evaluasi dan benchmark ini akan diketahui lebih lanjut sejauh apa implementasi sistem manajemen HSE di masing-masing unit bisnis dan operasi Pertamina apakah sudah memenuhi standar internasional, seperti PT Badak NGL yang mendapat pengakuan sebagai perusahaan migas dengan standar keselamatan kerja terbaik di dunia saat ini.
Djoko Susanto berharap, anak perusahaan Pertamina lainnya dapat mengikuti langkah PT Badak NGL dalam menetapkan target peningkatan keselamatan kerja secara simultan dengan standar yang mengacu pada sistem peringkat keselamatan ISRS.
“PT Badak NGL membuat suatu sistem manajemen yang terintegrasi, yang terdiri atas faktor keselamatan, kesehatan, lingkungan, dan kualitas,” ungkap Djoko Susanto.
Pengakuan terhadap standar keselamatan kerja PT Badak NGL terwujud saat perusahaan itu menerima penghargaan dan pemberian sertifikat ISRS edisi ke-7 level 8 dari skala 10. Sebagai perusahaan migas dengan standar keselamatan kerja terbaik di dunia, PT Badak NGL membuktikan diri sebagai perusahaan yang world class.
Dengan performa excellent, PT Badak NGL adalah yang terbaik karena operating cost-nya rendah, maintenance cost-nya paling rendah dan juga personal cost-nya yang rendah. Hal ini membuktikan bahwa korelasi antara performa HSE dengan performa bisnis dan finansial diindustri migas itu sangat kelihatan karena terbukti dengan ISRS.
“Percuma saja kita bicara tujuan perusahan jauh ke depan jika kita tidak memperhatikan atau mengabaikan aspek HSSE. Ingatlah, jika terjadi kecelakaan, maka tidak ada revenue dan profit yang masuk. Karena itu ditargetkan tahun 2016 ini seluruh unit bisnis dan unit operasi Pertamina dan anak perusahaan bersertifikat ISRS,” tegas Djoko.•IRLI