LAMPUNG – Tahun ini, Tol Trans Sumatera menjadi pilihan pemudik menuju kota Palembang, Padang, Pekanbaru, bahkan Medan. Di sepanjang ruas tol ini, bertugas Ridho dan Riyan sebagai operator SPBU Modular di Kilometer 87A dan Raflesia di Km 115A. Keduanya merupakan pejuang energi Pertamina untuk melayani pemudik menuju kampung halamannya.
“Di tempat kami, baik operator dan kepala SPBU Modular bekerja 24 jam melayani arus mudik dan balik nanti. Yang pasti disaat puasa dan nanti hari lebaran waktu bersama keluarga menjadi berkurang, tapi kami yakinkan ini sebagai ibadah melayani pemudik,” ujar Ridho dan Riyan.
Di Bulan Suci Ramadan ini, baik Ridho dan Riyan juga tetap menjaga puasanya meskipun harus menghadapi panas terik di siang hari, hujan, dan lelah mengatur pengisian BBM ke mobil pemudik. “Ibadah tetap dilaksanakan, untuk Solat misalkan kami harus bergantian dan melihat kondisi antrian pemudik,” ungkapnya.
Raflesia juga menceritakan suka dukanya melayani pemudik di ruas Tol Trans Sumatera Km 115A. Selain harus menjaga fisik agar tidak kelelahan dan mengatur waktu, Raflesia mengungkapkan menjaga emosi menjadi hal yang lebih berat untuk dilakukan.
“Terkadang namanya antrian, ada saja pemudik yang tidak sabar. Di sini kami harus lebih sabar dan tetap mengatur antrian. Kami dari Pertamina juga memastikan terus stoknya, jadi pasti kebagian,” kata Raflesia.
Hingga Minggu atau H-3 Lebaran, pejuang energi yang setiap harinya melayani pemudik masih terus siaga mengorbankan waktunya bersama keluarga untuk menjalankan amanah. General Manager Pertamina Marketing Operation Region II Sumbagsel, Primarini sangat bangga dan menaruh rasa hormat bagi para operator SPBU ini.
“Mereka ada ujung tombak Pertamina di Tol Trans Sumatera, tanpa dedikasi mereka tentunya dapat menganggu kelancaran distribusi. Kami sangat mengapresiasi apa yang mereka lakukan, pada kesempatan ini kami hanya bisa memberikan tambahan paket bingkisan pada mereka, semoga bisa dimanfaatkan bersama keluarga setelah Lebaran,” kata Primarini.
Selain itu, Primarini juga mengajak operator aktif berinteraksi dan meningkatkan silaturahmi dengan pemudik yang sedang mengisi BBM. “Kami membagilan sedikit bingkisan makanan kecil dan minuman yang bisa mereka gunakan untuk membatalkan puasanya,” tutup Primarini.*MOR II