Senior Analyst III Industrial Hygiene PT KPI, dr. Sari Kusumaninggar memaparkan pentingnya peranan hygiene, khususnya di industri migas di ajang Indonesian Industrial Hygiene Association (IIHA) Conference, Exhibition, & Training (Connect) ke-7 bersamaan dengan The 6th Asian Network of Occupational Hygiene (ANOH) Conference, di Bali.

Implementasi ESG, PT KPI Berbagi Pentingnya Higiene Industri di Konferensi Internasional ANOH

CILACAP – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengikuti konferensi internasional hygiene industrial di Bali. Pada kegiatan bertajuk Indonesian Industrial Hygiene Association (IIHA) Conference, Exhibition, & Training (Connect) ke-7 bersamaan dengan The 6th Asian Network of Occupational Hygiene (ANOH) Conference ini PT KPI memaparkan pentingnya peranan hygiene, khususnya di industri migas.

Senior Analyst III Industrial Hygiene PT KPI, dr. Sari Kusumaninggar menerangkan PT KPI menyadari pekerja adalah aset dan energi perusahaan. “Dalam pekerjaannya mereka memiliki risiko bahaya kesehatan kerja dan kami menempatkan prioritas untuk perlindungan kesehatan serta meningkatkan produktivitas pekerja,” jelasnya.

Lebih lanjut, PT KPI menyampaikan pemaparan terkait best practice dari aktivitas Industrial Hygiene di industri migas Indonesia. “PT KPI mengimplementasikan program industrial hygiene yang terbaik dari perusahaan dengan proses bisnis serupa. Kami berkomitmen memberikan upaya perlindungan bagi pekerja terhadap bahaya dan risiko kesehatan kerja,” katanya.

Ia mencontohkan penerapan kesehatan di internal perusahaan pada masa pandemi COVID-19 sejak 2020 sangat ketat, mengingat peran vital RU IV Cilacap sebagai penyokong kebutuhan 33% BBM Nasional dan 60% kebutuhan di Pulau Jawa. “Maka bisa dibayangkan jika terjadi kendala kesehatan pekerja tentu berdampak serius pada suplai kebutuhan energi. Hal itulah yang membuat tim kami benar-benar disiplin dalam penerapan protokol kesehatan di seluruh wilayah kerja RU IV,” papar Sari.

Disebutkan seluruh pekerja yang masuk area kerja setidaknya melewati 3 jenis pemeriksaan, seperti suhu tubuh, tensi, dan kewajiban mengenakan masker. “Sampai saat ini area DCU (Daily Check Up) menjadi tempat wajib bagi para pekerja untuk memastikan kondisi kesehatan sebelum masuk kilang maupun perkantoran,” kata Sari.

Imbuh Sari, PT KPI aktif bekerja sama IIHA dalam berbagai program kerja yang berhubungan dengan industrial hygiene, sehingga kompeten penyampaian informasi kepada khalayak ramai. “Pada kesempatan yang istimewa ini kami berpartisipasi penuh dengan memberikan dukungan acara, sebagai pembicara, sekaligus eksibisi. Ini menjadi legacy yang penting untuk menegaskan peran PT KPI, selaras dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental Social & Governance) terkait tata kelola perusahaan,” ucapnya.

Diharapkan ke depan PT KPI dapat terus berpartisipasi dalam kegiatan bermanfaat seperti ini. “Selain itu juga mampu mendorong kinerja PT KPI khususnya fungsi health HSSE untuk dapat lebih baik lagi dalam perlindungan kesehatan industrial,” imbuh Sari.

Diketahui, acara bertema Exploring Asian Way: Protecting Workers’ Health in Challenging World diikuti 300 peserta 16 negara di dunia. Kegiatan yang diselenggarakan sejak 2016 ini membuka kesempatan bagi para peserta untuk bertukar ide, pengalaman, dan solusi untuk memajukan & mencerahkan Occupational Hygiene di Asia dan sekitarnya.

Acara yang dihelat di Nusa Dua, Bali, Senin – Jumat (19 – 23/9/2022) ini bertujuan antara lain sebagai forum pertemuan antara praktisi, akademisi dan regulator terkait higiene industri di Indonesia, wadah publikasi hasil penelitian dan pengalaman praktik di bidang higiene industry, serta sarana meningkatkan pengetahuan dan keahlian terkait higiene industri pada khususnya dan K3 pada umumnya.*SHR&P CILACAP

Share this post