YOGYAKARTA – Direktorat Hulu (Dit. Hulu) Pertamina kembali menggelar Upstream Improvement and Innovation Award (UIIA) 2016 di The Alana Hotel and Convention Yogyakarta. Acara yang berlangsung sejak 14 hingga 16 Desember lalu, itu merupakan agenda tahunan sebagai ajang untuk sharing hasil improvement and innovation seluruh jajaran Direktorat Hulu (Dit. Hulu) dan Anak Perusahaan di lingkungan bisnis hulu Pertamina (APH) lewat aktivitas Continuous Improvement Program (CIP). Di tengah hempasan badai krisis akibat jatuhnya harga minyak dunia program CIP merupakan keniscayaan yang harus terus menerus dilakukan. Hal dimaksud bertujuan untuk memacu kegairahan upaya peningkatan penghematan dan efisiensi yang ketat di segala lini, agar Dit. Hulu dan APH tetap bertahan dan tumbuh sebagai revenue generator Pertamina. Direktur Hulu, Syamsu Alam melalui sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation (SVP USPOE), Meidawati mengatakan, “acara ini merupakan upaya kita semua untuk memperbaiki diri dengan melakukan terobosan dan inovasi dengan satu tujuan utama, yakni meningkatkan performance korporasi, baik dari sisi produksi maupun aspek keuangan.”
Menurut Alam, dinamika perkembangan harga minyak merupakan faktor eksternal, diluar kontrol perusahaan manapun. Faktanya, hingga saat ini harga minyak di pasar dunia masih belum sesuai dengan harapan korporasi yang bergerak di sektor hulu bisnis migas. “Kita harus memanfaatkan kenyataan kondisi harga minyak dunia yang belum pulih menjadi momentum pembuktian bahwa para insan mutu Pertamina, khususnya Dit. Hulu dan APH mampu menjawab tantangan tersebut lewat best practices, kreatif, dan inovatif,” papar Alam. Targetnya, sambung Alam untuk terus meningkatkan efisiensi di segala lini lewat operation excellence, yang berpegang teguh pada aspek HSSE kelas dunia. Selain itu, Alam juga menghimbau kepada seluruh jajaran bisnis hulu Pertamina, baik di pusat maupun di lapangan supaya tidak cepat berpuas diri atas hasil yang telah diraih. Dia mengingatkan agar terus meningkatkan kompetensi diri serta profesionalisme sehingga visi perusahaan untuk bisa mencapai produksi 1,9 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD) pada 2025 bisa terwujud.
Acara yang dihadiri oleh jajaran top management Dit. Hulu dan APH ini, menampilkan 90 tim CIP dengan klasifikasi tema risalah sebagi berikut: 44 judul terkait opex dan efisiensi, 18 judul membahas produksi dan cadangan, 14 judul mengenai system, 8 judul membahas reservoir, dan 6 judul mengenai HSSE. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya menampilkan 64 tim. Sedangkan untuk total peserta yang hadir sebanyak 649 orang. Hasilnya, dari 90 tim yang bersaing selama tiga hari, 18 tim dianugerahi penghargaan tertinggi yakni kategori Platinum, 60 tim meraih kategori Gold, dan 12 tim meraih kategori Silver. Selanjutnya, penghargaan Best Presentation diberikan kepada PCP WOW Plus – PEPC (Stream A), PCP Janoko – PDSI (Stream B), PCP Timur Laut – KP Hulu (Stream C), PCP FFR – PGE (Stream D), dan FTP Jawara – PHE (Stream E). Best Innovation jatuh kepada FTP JLAB – PGE (Stream A), IP Juniar Faiz – PHE (Stream B), IP Newton 2T – PGE (Stream C), PCP D’Ramlan – PEP (Stream D), FTP Pompa – PGE (Stream E). Sedangkan untuk category Most Value Cration dimenangkan oleh PCP Supersever dari KP Hulu dengan total value creation sekitar Rp. 10 triliun. Kemudian category Best Reserve diberikan kepada PCP Provata – PEPC (P1 115.9 MMBOE). Category Best CIP diraih oleh IP Juniar Faiz – PHE. Proyeksi kumulatif value creation yang dibukukan sekitar Rp. 15,6 triliun. Angka ini merupakan hasil perhitungan riil mulai Januari – September 2016 dan proyeksi raihan dari Oktober – Desember 2015.
Pada malam penutupan, SVP USPOE yang juga sekaligus selaku Ketua Panitia UIIA 2016, Meidawati mengatakan kebanggaannya tehadap seluruh insan mutu Pertamina yang telah berusaha menampilkan inovasi terbaiknya. Meidawati juga berpesan kepada seluruh peserta bahwa apapun hasil yang diterima oleh tiap tim, janganlah mengurangi semangat insan mutu untuk terus berinovasi dan melakukan improvement di unit kerja masing-masing. “Masih banyak hal yang dapat kita perbaiki sebagai bagian dari kegiatan CIP, termasuk replikasi atas inovasi yang telah ditampilkan dalam acara ini. Ujungnya, tentu saja dimaksudkan untuk mendukung tercapainya Rencana Kerja (RK) serta Aspirasi 2025 mendatang,” ucap Meidawati mengakhiri sambutan sekaligus menutup UIIA 2016.•DIT. HULU