Insan Pengolahan Pertamina Rumuskan Lima Langkah Strategis  Hadapi Tantangan ke Depan

BOGOR – Untuk menghadapi tantangan global di masa depan, Pertamina terus berupaya menjaga dan meningkatkan keandalan kilang. Salah satunya dengan menetapkan lima langkah strategis pada Rapat Koordinasi (Rakor) Direktorat Pengolahan yang diikuti oleh seluruh tim manajemen pusat dan unit operasi serta perwakilan dari generasi muda pekerja Direktorat Pengolahan, pada Kamis- Jumat, (9-10/8/2018).

Acara  yang diadakan di Hotel Novotel ini juga dihadiri Direktur Pengolahan Budi Santoso Syarif, Senior Vice President Refining Operation Achmad Fathoni Mahmud, dan Senior Vice President Business development & Performance Excellence Ivan Airlangga.

Lima langkah strategis yang ditetapkan dalam Rakor yang  mengangkat tema "Refinery Outlook For The Next Ten Years" tersebut, yaitu meningkatkan flexibility kapasitas kilang dengan  tetap menjaga aspek lingkungan, upgrade kualitas produk gasoline dan diesel sesuai dengan  spesifikasi EURO juga maksimalisasi Avtur, upaya memproduksi bahan bakar nabati (BBN), mengimplementasikan realibility automation dan digitalization, serta mengembangkan kualitas manpower dalam mengatasi short age of people.

Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif mengatakan,  untuk menghadapi tantangan ke depan, insan Pengolahan harus mampu meningkatkan  value creation  dan value protection terhadap operasional kilang. “Ke depannya,  kita harus menjalankan value protection  dengan mengedepankan safety dan keandalan kilang sehingga 10 tahun yang akan datang masalah safety dan kehandalan kilang dapat terjamin dan teratasi," ujar Budi.

Saat ini Direktorat Pengolahan memiliki fast program yang dilakukan selama tiga bulan dan sedang berlangsung,  yaitu  Awareness & Ownership, Reinforce BOC (Basic Operation Care) dan BEC (Basic Equipment Care) Super MWT, CoP Activated, serta MoU dengan PLN .

Budi menggarisbawahi, awareness dan ownership sangat penting ditumbuhkan dan ditingkatkan agar budaya kerja excellent dapat tercipta  "Awareness dan ownership  menjadi inti implementasi fast program. Jika hal tersebut bisa kita capai, ke depan semua akan berjalan sesuai target yang ditetapkan," kata Budi.

Selain itu ia juga meminta  tim manajemen Direktorat Pengolahan secara bergantian untuk turun secara langsung ke lapangan.  "Seminggu sekali dilakukan Super Management Walkhtrough oleh tim manajemen Direktorat Pengolahan untuk memantau kinerja insan Pengolahan di lapangan serta menyampaikan visi manajeme kepada mereka," pungkas Budi.•PRIYO

Share this post