JAKARTA – Forum Auditor Migas Indonesia (FAMI) Summit 2021 kembali digelar ke 10 kalinya pada tanggal 7-8 Oktober 2021 secara virtual dengan mengusung tema Reframe The Future. Forum ini dilaksakan sejalan dengan upaya pengawalan pengelolaan kegiatan usaha di sektor hulu migas untuk mendukung pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030.
Selain itu, kegiatan ini juga mengacu kepada transformasi yang terjadi dalam kegiatan usaha hulu migas dimana memerlukan instrumen pengawasan dan pengendalian yang handal khususnya terkait good governance dalam segala aspek.
Pada hari ke-2 FAMI Summit 2021, Budhi Dermawan, Chief Audit Executive (CAE) PT Pertamina Hulu Energi yang merupakan Subholding Upstream Pertamina, mengusung topik “The Future of Internal Audit Function”, menjelaskan perlunya perubahan paradigm dan strategi dalam menghadapi tantangan masa depan dunia audit internal, dalam Panel Diskusi bersama Angela Simatupang, President IIA Indonesia dan Arief Sukma Widjaja, Koordinator PI SKK Migas.
‘’Perubahan paradigm Internal audit dari masa lalu yang terkesan menunggu di ‘’tikungan’’ atau hanya sebagai “corporate police” atau “watch dog”, menjadi internal consultant dan strategic advisor membuka prespektif positif fungsi internal audit yang lebih baik,’’ papar Budhi.
Sesuai dengan tema FAMI Summit kali ini, Budhi juga menjelaskan bahwa perubahan lain yang sangat terasa adalah perubahan teknologi. Digitalisasi dalam pelaksanaan kegiatan audit baik audit operasional, audit financial maupun audit investigasi, serta dalam penyusunan kertas kerja audit maupun dalam pengelolaan manajemen audit juga perlu dilakukan oleh fungsi Internal Audit dalam menghadapi tantangan era digital kedepannya. Fungsi Internal Audit PHE sampai saat ini masih berupaya melakukan adaptasi dengan perubahan lingkungan khususnya di era digital ini.
‘’Di PHE, perubahan teknologi banyak memengaruhi pola kerja dari perwira Subholding Uptream tidak terkecuali fungsi internal audit. Ke depannya, auditor harus mulai menggunakan system automatic testing dan continous control monitoring dalam melakukan pekerjaannya’’ jelas Budhi.
Hal ini juga dilakukan guna menyiasati perubahan lingkungan yang terjadi saat ini terkait dengan pandemic, agar kinerja internal audit tetap optimal. Tidak hanya sampai disitu, perubahan teknologi ini juga akan memerlukan audit tools dan skill dari auditor dengan framework yang lebih komperehensif. Demikian juga dengan upaya pencegahan fraud, dimana penggunaan automated continous fraud prevention & detection diharapkan dapat mendeteksi potensi fraud sejak lebih awal.
Dalam pemaparan kali ini, Budhi menekankan pentingnya continous transformation dimana diharapkan dapat memberikan value creation bagi auditor dalam upaya mengawal pencapaian tujuan perusahaan melalui pelaksanaan perannya sebagai strategic advisor.
‘’Selain menciptakan strategi baru yang dibutuhkan menghadapi masa depan, diperlukan juga membangun kompetensi Internal Auditor dan melakukan inovasi dalam menciptakan tools audit dan proses audit’’ tutup Budhi.
Selain itu, terdapat beberapa topik yang diangkat dalam FAMI 2021 yang dibawakan oleh Pejabat Kementrian ESDM, Kementrian Keuangan, SKK Migas, Asosiasi (IIA dan ACFE), Praktisi maupun Akademisi yaitu antara lain Urgensi Pengawalan Implementasi Renstra IOG 4.0 Dalam Rangka Pencapaian Target Produksi Migas Nasional 2030, Sinergi Pengawasan Kinerja Industri Hulu Minyak & Gas Bumi , Integrating Ethics and Compliance in Corporate Culture, The Next Normal Digitalized Internal Audit, Innovation and Creating Value in Post Pandemic, Kerangka Kompetensi Audit Internal dan Prospek Ilmu Akuntansi Forensik di Perguruan Tinggi.
Selain itu terdapat progam inspiring talks oleh Susi Pudjiastuti dengan topik Komitmen pada Integritas, Dedikasi pada Kualitas dan Dahlan Iskan dengan topik The Art of Leadership and Execution. *PHE