Bandung – Dunia bisnis semakin hyper competitive. Langkah-langkah biasa tak mampu mengusung korporasi menang dalam persaingan pasar dunia. Maka, untuk mengantisipasi arus turbulensi gelombang persaingan bebas, tidak ada pilihan lain kecuali terus menerus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, berjiwa intrapreneur, dan andal dalam segala cuaca.
Lewat perspektif di atas, Direktorat Hulu menyelenggarakan workshop Intrapreneurship dengan tema “Intrapreneur Handal Mewujudkan Pertamina Kelas Dunia”, pada 2-4 Juni lalu di Bandung, dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan jiwa intrapreneur pekerja Direktorat Hulu Pertamina. “Sifat dasar intrapreneur adalah insan yang selalu siap untuk melakukan perubahan sesuai tantangan lingkungan bisnis yang dihadapi,” demikian ucap Direktur Hulu Pertamina, Muhamad Husen dalam sambutan dan pengarahannya di hadapan 21 pekerja di lingkungan Direktorat Hulu yang mengikuti workshop tersebut.
Lebih lanjut, ia menambahkan, SDM yang memiliki sifat-sifat intrapreneur, itu adalah insan yang kreatif dan inovatif, mampu melihat dan menghormati perbedaan, berani bereksperimen dalam mencari alternatif dan membuka berbagai peluang, serta berani mengambil risiko. Selaras dengan sifat-sifat tersebut, Husen mengharapkan agar seluruh pekerja Pertamina, khususnya jajaran Direktorat Hulu memiliki jiwa intrapreneur yang tinggi. “Seorang intrapreneur adalah seorang yang kaya akan inovsi dan kreativitas, serta selalu berupaya untuk mentransformasikan mimpi atau gagasan-gagasannya menjadi sebuah usaha dalam lingkup perusahaan dengan tujuan mendatangkan keuntungan,”imbuh Husen.
Terkait dengan tantangan target Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yaitu produksi sebesar 2,2 juta BOEPD pada 2025, menurut Husen diperlukan SDM-SDM andal yang berjiwa intrapreneur. “Manakala sifat-sifat seorang intrapreneur tumbuh dalam jiwa setiap pekerja maka target RJPP untuk meraih visi Pertamina menjadi Perusahaan Energi Kelas Dunia akan terwujud,” yakin Husen.
Workshop tersebut, di samping sangat bermanfaat dalam peningkatan kinerja perusahaan, intrapreneurship juga akan menjadi bekal berharga untuk pekerja dalam mempersiapkan rencana masa depan setelah pensiun. Dengan jiwa intrapreneur yang telah tertanam, menjadikan pekerja lebih peka terhap peluang-peluang usaha yang mungkin bisa ditekuni setelah selesai masa bakti di Pertamina. “Saya sengaja merancang acara ini sebagai bekal, karena pada umumnya pekerja Pertamina baru merencanakan masa depannya satu atau dua tahun sebelum mereka pensiun, padahal kan seharusnya mereka mempersiapkan itu jauh sebelumnya,” kata Husen
Untuk lebih memotivasi setiap peserta, selain pembekalan berupa materi intrapreneur, peserta juga diajak mengunjungi PT. Caladi Lima Sembilan atau yang lebih dikenal dengan C59 sekaligus sharing session dengan Marius Widyarto, CEO perusahaan garment tersebut. “Seorang intrapreneur akan selalu melihat celah atau peluang usaha, apapun masalah yang dihadapi,” ujar Wiwid sapaan akrap pemilik pabrik yang telah berdiri sejak tahun 1980, itu kepada para peserta di ruang pertemuan pabriknya. Wiwid juga menambahkan untuk menjadi intrapreuner diperlukan kejelian dalam meliat peluang usaha, kreatifitas, serta tekad untuk terus maju.•DIT.HULU