JAKARTA - Salah upaya mewujudkan visinya menjadi perusahaan energi kelas dunia, Pertamina menyelenggarakan Investor Day 2019 di Executive Lounge, Kantor Pusat Pertamina, pada Senin (26/8). Sebanyak 60 bondholders hadir dalam gelaran tersebut.
Menurut Vice President Stakeholder Relations Pertamina Teuku Mirasfi, salah satu syarat menjadi wolrd class energy company adalah keterbukaan informasi. "Investor Day 2019 menjadi salah satu cara kita mewujudkan visi perusahaan. Keterbukaan informasi ini mendapatkan sambutan hangat dari para pemegang bond Pertamina yang kita undang," jelas Mirasfi.
Pada kesempatan itu, Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina Heru Setiawan, dan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang memaparkan tentang kinerja perusahaan.
Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury mengungkapkan, Pertamina ke depannya memiliki tantangan yang besar dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Namun demikian, tantangan itu tidak menjadi halangan bagi Pertamina. Hal tersebut dibuktikan dengan sehatnya arus keuangan perusahaan.
"Pertamina mempunyai arus keuangan yang sehat dengan laba bersih pada semester I tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar US$ 660 juta atau Rp 9,4 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018, yakni US$ 311 juta atau sebesar Rp 4,4 triliun," ungkapnya.
Sementara itu Direktur PIMR Pertamina Heru Setiawan yang menjelaskan tantangan yang dihadapi Pertamina dan diklasifikasikan menjadi enam klasifikasi, yaitu Decarbonization, Costumerization, Electrification, Decentralization, Digitalization, dan Integration.
"Enam klasifikasi inilah yang menjadi tantangan Pertamina ke depannya. Ini sudah kita cermati sedini mungkin agar kita terus bisa menjawab perubahan-perubahan yang terjadi dalam industri Migas saat ini," papar Heru.
Selanjutnya, Direktur MP2 Ignatius Tallulembang menjelaskan tentang upaya Pertamina meningkatkan ketahanan energi nasional melalui Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan New Grass Root Refinery (NGRR) yang sebagian sudah berjalan. "RDMP dan NGRR akan menjawab tantangan ketahanan energi nasional. Keberhasilan proyek-proyek ini tentunya akan menekan impor migas dan mendongkrak lini bisnis turunannya seperti Petrokimia," terang Tallulembang.
Investor Day 2019 berlangsung tiga hari dengan agenda kegiatan melakukan site visit ke Refinery Unit IV Cilacap dan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Rewulu Yogyakarta pada hari kedua dan ketiga.*HM