Jalani Tradisi Ngurisang di Posko Peduli Gempa Lombok Utara

LOMBOK - Perayaan Idul Adha di Posko 1 Pertamina Peduli Gempa Lombok Utara pada hari ini, Rabu (22/8/2018), diwarnai pelaksanaan tradisi Ngurisang yang biasa dilakukan warga suku Sasak. 

Ngurisang merupakan adat turun temurun yang dilakukan suku Sasak menyambut bayi yang baru dilahirkan. Dalam tradisi tersebut, sang anak didoakan oleh warga setempat agar sukses. 

"Ngurisang ini tujuannya agar bayi selamat dunia akhirat," ujar Jasmawadi yang mengadakan Ngurisang untuk bayi laki-lakinya. 

Ia mengatakan, biasanya hal tersebut dilakukan satu minggu setelah bayi lahir. Tradisi potong rambut pada bayi ini diawali oleh pembacaan doa yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Supaya meriah, keluarga melemparkan beras kuning yang dicampur parutan kelapa dan uang koin kepada masyarakat. 

"Biasanya kita bikin meriah ada masakannya, koinnya lebih banyak. Tapi karena sekarang kondisinya seperti ini dan darurat, jadi seadanya saja yang penting tidak meninggalkan adat istiadat. Sebar koin itu supaya warga ramai yang mengambilnya," katanya. 

Potong rambut pertama dilakukan oleh tokoh agama atau kiai sekaligus diberikan doa keselamatan pada bayi tersebut. 

"Walaupun sederhana, semoga anak saya bisa menjadi kebanggaan untuk kami sebagai orang tuanya," harap Jasmawadi sembari memeluk sang anak.*DEKA/PRIYO

Share this post