MAKASSAR - Jelang Hari Raya Idul Adha 2020, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII pastikan kesiapan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di Sulawesi. Langkah pengamanan pasokan dan peningkatan kehandalan distribusi terus dilakukan guna mengantisipasi peningkatan konsumsi yang akan terjadi.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII Laode Syarifuddin Mursali menyebutkan bahwa ketahanan stok BBM untuk wilayah Sulawesi mencapai 13 hari sedangkan untuk LPG mencapai 5 hari. "Kami akan memastikan pasokan BBM dan LPG di Sulawesi aman, khususnya jelang Idul Adha 2020," jelasnya, pada Selasa, 28 Juli 2020.
Laode juga menuturkan bahwa konsumsi BBM dan LPG bulan Juli sudah menunjukkan tren positif meski masih belum kembali ke kondisi normal. "Konsumsi BBM saat ini masih lebih rendah 13 persen dari kondisi normal. Sedangkan konsumsi LPG mengalami peningkatan sekitar 2,19 persen," lanjut Laode.
Tercatat hingga minggu terakhir bulan Juli, rata-rata konsumsi produk Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) di era new normal (Juni-Juli 2020) sebesar 5.960 kilo liter (kl) per hari. Jumlah tersebut masih dibawah dari rata-rata konsumsi normal (Januari-Februari 2020) sebesar 15 persen dimana rata-rata konsumsi normal mencapai 7.041 kl per hari.
Sedangkan rata-rata konsumsi produk Gasoil (Solar, Pertamina Dex, dan Dexlite) saat ini tercatat sebesar 2.142 kl per hari dimana besaran rata-rata konsumsinya masih dibawah kondisi normal yang sebesar 2.319 kl per hari atau selisih 8 persen.
Secara besaran konsumsi, Sulawesi Selatan masih menjadi provinsi dengan konsumsi BBM terbesar yakni 2.705 kl per hari untuk Gasoline dan 1.131 kl per hari untuk Gasoil. Besaran konsumsi ini diikuti oleh Sulawesi Tengah dengan jumlah konsumsi Gasoline sebesar 960 kl per hari dan Gasoil sebesar 314 kl per hari. Untuk provinsi Sulawesi Utara, besar konsumsi Gasoline mencapai 889 kl per hari dan Gasoil mencapai 216 kl per hari.
Sulawesi Tenggara mencatat besar konsumsi di provinsi tersebut sebesar 736 kl per hari untuk Gasoline dan 254 kl per hari untuk Gasoil. Untuk Sulawesi Barat dan Gorontalo, masing-masing mencatat besaran konsumsi Gasoline sebanyak 317 kl per hari dan 353 kl per hari sedangkan konsumsi Gasoil tercatat sebesar 133 hari dan 95 kl per hari.
Laode menjelaskan, konsumsi LPG di wilayah Sulawesi telah kembali normal bahkan mengalami peningkatan. "Peningkatan konsumsi LPG yang terjadi khususnya terhadap LPG subsidi, yaitu meningkat sebesar 3,4 persen," jelas Laode.
Konsumsi LPG subsidi hingga akhir bulan Juli 2020 ini tercatat bertumbuh sebesar 3,4 persen, yaitu 1.563 metric ton (mt) per hari dari awalnya 1.511 mt per hari. Sedangkan untuk LPG Nonsubsidi (Elpiji 12 kg, Bright Gas 5,5 kg dan Bright Gas 12 kg) masih di bawah rata-rata konsumsi normal sebesar 3 persen, yaitu 119 mt per hari dibandingkan rata-rata konsumsi normal yang sebesar 123 mt per hari. Untuk LPG Nonsubsidi sektor nonrumah tangga mencatat angka konsumsi sebesar 20,38 mt per hari.
Namun Laode memprediksi tren konsumsi BBM dan LPG di wilayah Sulawesi terus meningkat seiring dengan kembali normalnya kegiatan masyarakat. "Pertamina berupaya agar pasokan tetap terjaga dan distribusi semakin handal," imbuhnya. *MOR VII/HM