JMU Selesaikan VLCC Pertamina di Tengah Pandemi

JAKARTA - Japan Marine United (JMU) berhasil menyelesaikan Very Large Crude Carriers (VLCC) Pertamina Pride di tengah pandemi. Hal ini dibuktikan saat acara Delivery Ceremony The 1st VLCC Pertamina Pride yang diselenggarakan di Gedung Patra Jasa, Jakarta dan disaksikan langsung melalui virtual dari JMU Ariake Shipyard di Jepang pada Selasa, 9 Februari 2021. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina bekerja sama dengan JMU untuk pembangunan kapal dari awal hingga proses akhir, serta pelepasan dan pengiriman ke Pertamina. 

“Setelah uji coba fisik serta legalitas kapal VLCC selesai, Pertamina siap untuk mengambil dan mengelola kapal tersebut. Pengelolaan Kapal Pertamina Pride ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan keberlanjutan energi di Indonesia,” katanya.

Pembangunan kapal VLCC ini bertujuan untuk memperkuat usaha Pertamina dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan biaya pengapalan. Dengan meningkatnya permintaan minyak mentah nasional di masa mendatang, membuat VLCC ini memiliki daya saing usaha Pertamina untuk meningkatkan keandalan energi nasional. 

“Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan minyak mentah nasional akibat adanya proyek strategis yang kami jalankan yaitu GRR (Grass Root Refinery) dan RDMP (Refinery Development Mega Project). Sehingga bisa meningkatkan keandalan dalam penyaluran pasokan, khususnya mengamankan pengiriman minyak mentah untuk Kilang Pertamina,” ujarnya. 

Nicke juga berterima kasih kepada JMU yang telah bekerja sama dan mampu menyelesaikan kapal ini dengan tantangan yang melanda dunia yaitu covid-19. 

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada perusahaan pelayaran sub-holding, JMU, dan semua pihak yang mendukung dan bekerja sama dalam kurun waktu untuk VLCC Pertamina Pride. Kami tahu ada banyak tantangan di tengah pandemi yang tak terduga, kami sangat bersyukur bisa menawarkan VLCC datang dan menyelesaikan apa yang telah kami mulai,” ujarnya. 

President and CEO Japan Marine United Kotaro Chiba menyebutkan bahwa ada beberapa kesulitan tak terduga saat masa pembangunan kapal seperti angin topan dan wabah COVID-19 yang melanda Jepang. 

“Kami berhasil menyelesaikan proyek ini atas dukungan baik dari Pertamina International Shipping. Kami sangat berharap bahwa hubungan kami akan langgeng dan semakin baik menuju masa depan,” tuturnya. *IDK/PW/HM

Share this post