TOMORI - Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Abdul Mutalib Masdar meninjau kegiatan akuisisi seismik di Laut Banggai yang dikerjakan oleh JOB Pertamina Medco Tomori. Anak perusahaan PHE tersebut sedang melaksanakan kegiatan program 3D seismik dengan metode OBN (Ocean Bottom Node) di area offshore Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Dalam kesempatan tersebut Abdul Mutalib memastikan operasi bisnis terlaksana sesuai target dan prosedur yang ditetapkan.
Survei seismik di lapangan Tiara dan Tiaka tersebut memiliki tantangan operasi yang tinggi karena perbedaan morfologi laut yang ekstrim berupa terumbu karang serta kedalaman laut yang bervariasi berkisar dari 0 meter hingga 600 meter dengan cakupan area survei seluas 75km2 fullfold. Peletakan node di daerah dangkal (kedalaman hingga 300 m) dilakukan oleh kapal Fanglan 21/22 & Artanusa, sedangkan untuk peletakan node di daerah dalam (di atas 300 m) dibantu oleh peralatan Remotely Operated Vehicle (ROV).
“Mengingat operasi yang dilakukan bersifat kompleks, penerapan aspek HSSE dalam operasi ini harus dijalankan dengan ketat. Tidak ada kompromi untuk unsafe condition. Tujuannya agar operasi dapat berjalan lancar dan selamat,” tegas Abdul Mutalib.
Metode OBN di JOB Tomori adalah kegiatan survei seismik yang pertama kali dilakukan oleh Pertamina sebagai salah satu kontribusi dalam mendorong eksplorasi di Indonesia bagian Timur. “Kegiatan tersebut berlangsung dari minggu pertama bulan Maret 2018 dan selesai pada minggu terakhir April 2018,” ujar Sri Hartanto selaku Chief Eksplorasi JOB Tomori.
Tujuan dari kegiatan akuisisi seismik 3D OBN Tiara dan Tiaka adalah untuk membuktikan potensi sumber daya sebesar 513 MMBOE (P50) Inplace pada play sub-thrust system. Sumber daya tersebut akan mendukung penambahan cadangan serta program pengembangan lapangan.•PHE