JAKARTA – Menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Mei 2012 lalu, PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP dan Hess Indonesia kembali melakukan penandatanganan terkait Joint Study Agreement (JSA) CO2 Enhanced Oil Recovery (EOR).
Penandatanganan yang berlangsung di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (5/12) ini dilakukan oleh Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen, President Direktur Pertamina EP Syamsu Alam dan Presiden & General Manager Hess Indonesia, Ronald Gunawan.
“Ini sebagai langkah awal kita untuk memasuki aktivitas di bidang CO2 EOR, mudah-mudahan dari aktifitas ini akan menghasilkan sesuatu yang lebih konkrit lagi dalam meningkatkan jumlah produksi,” ujar Muhammad Husen dalam sambutannya.
Syamsu Alam juga manambahkan bahwa mengingat lapangan yang dimiliki oleh Pertamina EP sudah semakin tua, karena itulah pihaknya mengambil langkah meningkatkan jumlah produksi dan cadangan dengan memanfaatkan aktifitas EOR sebagai langkah alernatif.
“Teknologi ini relatif baru dan untuk studi kali ini lapangan yang kita pilih adalah Lapangan Minyak Abab, Raja Dan Dewa di Muara Enim Sumatera Selatan. Nanti dari situlah kita akan putuskan tindak lanjutnya,” kata Syamsu.
Pertamina menilai pemilihan Hess sebagai partner di bidang CO2 EOR adalah pilihan yang tepat, karena Hess memiliki pengalaman teknologi finansial di bidang operasional injection CO2. Partnership ini merupakan implementasi dari Project Initiative Development Direktorat Hulu. Ke depan pemilihan partnership ini akan berlangsung terutama untuk menunjang program 200 K.
“Kami sangat berterima kasih karena telah diberikan kesempatan dalam melakukan aktivitas EOR ini. Bagi saya ini adalah teamwork yang sangat bagus. Setelah ini kita akan lakukan klarifikasi studinya. Diharapkan dalam waktu enam bulan akan terlihat hasilnya,” kata Ronald.