JAKARTA - Membawa muatan sebanyak 1.700 metrik ton gas, kapal Gas Attaka milik PT Pertamina International Shipping (PIS) berlayar membelah lautan dari pelabuhan Tanjung Sekong di Merak, Banten, menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk memasok kebutuhan gas LPG masyarakat Jawa Tengah.
Dinakhodai oleh Captain Agus Sapriandono dan total 24 kru yang seluruhnya warga negara Indonesia, berlayar berbulan lamanya untuk memastikan keamanan pasokan energi di wilayah tersebut.
“Frekuensinya sekitar 4 kali bongkar muat dalam seminggu, dari Merak ke Semarang,” ujar Captain Agus, dijumpai ketika kapal sedang lepas sauh di anchorage area atau tempat berlabuhnya kapal di Tanjung Emas, Semarang, 28 Oktober 2022.
Kunjungan ke kapal Gas Attaka dilakukan dalam rangkaian Anugerah Jurnalistik Pertamina 2022 dan dengan mengundang sejumlah jurnalis di Jawa Tengah untuk naik ke atas kapal, dan menggali cerita para pelaut dan kapal Gas Attaka yang selama ini memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan energi di Jawa Tengah.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri yang memaparkan tentang profil kapal Gas Attaka sekaligus perkembangan proses bisnis PIS. Irfan memaparkan kapak Gas Attas dibeli pada tahun 2012 dan memiliki kapasitas kargo hingga 3.500 meter kubik untuk memuat propane dan butane, yang merupakan bahan baku LPG.
“Saya sangat berterima kasih dengan Captain dan seluruh kru yang telah menjaga dan mengoperasikan kapal Gas Attaka selama ini, merawatnya dengan baik sehingga performanya bisa terus terjaga. Ke depan, rencananya kapal ini akan dialihfungsikan untuk pelayaran rute internasional,” kata Irfan.
Seiring dengan bertumbuhnya bisnis PIS dan ekspansi yang gencar di pasar global, kapal Gas Attaka dengan kapasitas dan kapabilitasnya diyakini bisa memperkuat dan mendukung PIS menjadi Asia’s Leading Integrated Marine Logistics Company. Apalagi, PIS juga gencar menambah armada-armada baru dan semakin memantapkan diri menjadi perusahaan perkapalan dengan armada terbesar kelima di dunia.
“Harapannya, ke depan Captain Agus dan senior lainnya dapat menjalankan kapal baru yang lebih besar. Serta, bisa memberikan kesempatan kepada pelaut muda atau junior untuk operasikan Attaka. Untuk itu, perlu pendampingan dari Captain Agus dan para senior-senior ini agar kita bisa terus mencetak pelaut pelaut muda yang andal,” ujar Irfan.*SHIML