Kapal Pertamina Selamatkan Nelayan Asal Lombang Indramayu

INDRAMAYU - Kapal Pertamina TB Balongan II berhasil menyelamatkan tiga orang nelayan asal Lombang Indramayu yang nyaris tenggelam di perairan laut Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Peristiwa terjadi di sekitar SBM 150.000 DWT yang merupakan fasilitas transfer minyak Pertamina RU VI Balongan, Jum’at (19/2) pagi.

Melalui komunikasi handphone, Kapten Kapal TB Balongan II Moektar menceritakan, saat itu terdapat tiga orang nelayan teriak minta tolong karena kondisi perahunya mengalami kebocoran dan hampir tenggelam.

Mendengar teriakan para nelayan, TB Balongan II bergerak cepat mendekati perahu nelayan dan kru kapal TB Balongan II dari Marine RU VI Balongan juga berbegas memberikan pertolongan serta melalukan evakuasi terhadap ketiga nelayan yang sedang mengalami musibah tersebut.

“Ketika kejadian, setelah kapal kami mendekati perahu, kru TB Balongan II mengikatkan tali, kemudian dilanjutkan dengan mengevakuasi nelayan tersebut ke dalam kapal TB Balongan II,” ujar Moektar.

"Alhamdulilah, semuanya dalam kondisi selamat, hanya satu orang atas nama Dasim mengalami keluhan sakit mual," ucap Moektar menambahkan.

Setelah berhasil mengevakuasi ketiganya (Sujana, Darim, Lasmita) kru kapal  memberikan pakaian ganti yang kering dan diberikan makanan agar kondisi membaik. Namun, akibat ombak yang cukup besar menyebabkan tali pengikat perahu putus , sehingga membuat perahu nelayan terseret arus dan hanyut menjauhi Kapal sekitar pukul 08.10 WIB.

Selanjutnya, Moektar melaporkan kejadian tersebut kepada fungsi Marine Pertamina RU VI Balongan untuk membantu mengevakusi nelayan tersebut untuk dibawa ke darat, namun karena cuaca buruk dan ombak tinggi membuat proses evakuasi ke darat tertunda.

Moektar juga menyampaikan sebenarnya lokasi di sekitar SBM merupakan area khusus kegiatan operasi Pertamina RU VI Balongan.

“Karena area tersebut merupakan lokasi transfer baik loading maupun unloading minyak Pertamina yang merupakan area high risk dan rawan kebakaran, selayaknya para nelayan tidak mencari ikan atau mendekati lokasi tersebut yang merupakan area penting perusahaan,” tutur Moektar melanjutkan. *RU VI/HM

Share this post