TANJUNG SELOR - Pertamina mengalihkan suplai liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg dari stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) di Sangatta menjadi SPPBE di Samarinda, Kalimantan Timur.
Hal ini dilakukan sejak Rabu, 17 Maret 2021, guna memenuhi kebutuhan LPG di wilayah Tanjung Selor yang didistribusikan oleh empat agen LPG dan 120 pangkalan. Total ada sekitar 14.000 tabung LPG 3 kg yang dialihkan suplainya.
Pengalihan suplai tersebut dilakukan sebab kondisi jalanan rusak yang tidak bisa dilalui oleh truk agen sehingga melihat dari sisi aspek keselamatan, Pertamina memutuskan untuk menggunakan suplai alternatif.
Susanto August Satria, Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VI, menjelaskan bahwa dengan adanya pengalihan ini waktu tempuh dan jarak menjadi lebih lama dibandingkan dari titik suplai regular. Perjalanan memakan waktu sekitar 1—2 hari sedangkan dari Sangatta saat normal sekitar 15—18 jam saja.
Pada Jumat, 19 Maret 2021, suplai sudah berlangsung secara normal dengan dibantu suplai dari SPBBE Samarinda selain dari Sangatta.
Per 19 Maret, Satria melanjutkan, agen di Tanjung Selor sudah mendistribusikan ke 120 Pangkalan secara normal kembali. Masyarakat dapat membeli LPG 3 kg seperti sedia kala.
“Kami harap pula warga untuk tidak panic buying, keterlambatan ini disebabkan faktor cuaca dan jalanan rusak di Sangkulirang yang mengakibatkan truk agen terhambat ke SPPBE Sangatta,” ucap Satria. *MOR VI/HM