BANTEN – Mendukung perkembangan ekonomi dan kemandirian desa, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI bersinergi bersama PT Pertamina (Persero) melalui pembangunan target 40 ribu outlet Pertashop hingga tahun 2024, sebagai lembaga penyalur resmi BBM, LPG, dan pelumas Pertamina berskala kecil yang digalakkan di desa-desa seluruh Indonesia, pada Rabu, 21 Oktober 2020.
Pertamina membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis Pertashop kepada Pemerintah desa, Koperasi serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia, melalui kegiatan sosialisasi bersama Kemendagri RI.
Dalam kegiatan tatap muka yang bersifat terbatas dan mematuhi protokol kesehatan itu, sosialisasi disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Nata Irawan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga sub-holding Commercial & Trading Pertamina Mas’ud Khamid kepada Kepala Desa se-Provinsi Banten yang terhubung secara virtual.
Dalam kesempatan itu, Nata menyampaikan, Kemendagri RI akan melakukan pembinaan dan pengawasan secara umum kepada Pemerintah provinsi dan Pemerintah kabupaten/kota serta penyelenggaraan Pemerintahan desa untuk percepatan pencapaian target Pertashop.
“Dalam hal tindak lanjut kerja sama itu, saya minta komitmen yang kuat dari Pemerintah daerah provinsi dan Pemerintah daerah kabupaten atau kota yang hadir, agar dapat memberikan pelayanan terbaiknya serta mendukung percepatan perizinan yang diperlukan dengan sebaik-baiknya,” jelas Nata.
Pada kesempatan yang sama, Mas’ud Khamid mengatakan, Pertamina sebagai agen pengembangan mendorong pertumbuhan ekonomi negara agar semakin berkembang, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Untuk itu, Pertamina membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis Pertashop di seluruh Indonesia.
“Sejalan dengan program Pertamina One Village One Outlet, Kami akan memprioritaskan lembaga desa sebagai pengelola Pertashop. Kami harap kehadiran Pertashop dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian desa. Sehingga masyarakat dapat merasakan langsung kehadiran Pertamina,” ujar Mas’ud.
Melalui kerja sama tersebut, pada tahun 2020 Pertamina menargetkan 4.558 Pertashop di seluruh wilayah Indonesia. Adapun hingga bulan Oktober, terdapat total 753 outlet Pertashop yang sudah dan akan siap beroperasi di Indonesia.
General Manager Marketing Operation Region (MOR) III Werry Prayogi menjelaskan, khusus di Provinsi Banten telah beroperasi 11 outlet Pertashop yang berada di Desa Cipicung, Kec. Cikeudal; Desa Banjar, Kec. Banjar; Desa Banyumas, Kec. Bojong; Desa Menes, Kec. Menes; Desa Sukasari, Kec. Tanjungteja; Desa Cinangka, Kec. Cinangka; Desa Curuggoong, Kec. Padarincang; Desa Gunung Kaler, Kec. Gunung Kaler; Desa Sindangsari, Kec. Petir; Desa Sukadiri, Kec. Sukadiri; Desa Muara Dua, Kec. Cikulur.
“Pertamina terus bergerak memperluas pembangunan Pertashop untuk mencukupi kebutuhan energi bagi masyarakat di pelosok desa. Terutama masyarakat yang tinggal jauh dari lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU),” jelas Werry.
Dirinya menambahkan, Pertashop memiliki kapasitas minimal 3.000 liter untuk jenis Pertamax. Selain itu, Pertashop dirancang untuk memperhatikan faktor keamanan dan akurasi takaran serta dalam pengurusan bisnisnya dilakukan secara langsung atau tanpa perantara.
“Pasokan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas disalurkan langsung menggunakan mobil tangki dari Fuel Terminal terdekat dari lokasi Pertashop,” tambahnya. *MOR III/HM