Kementerian BUMN Pastikan Kesiapan RFCC Project

Kementerian BUMN Pastikan Kesiapan RFCC Project

Kementerian _BUMN_Pertamina _RFCCCILACAP – Setelah melalui masa pembangunan selama tiga tahun, kini proyek Re­sidual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Cilacap sudah siap dioperasikan dan telah berhasil menghasilkan produk gasoline yang bernilai jual tinggi, pada 30 September 2015. Hal tersebut dikemu­kakan oleh Direktur Pengo­lahan Pertamina Rachmad Hardadi pada acara Survei Lapangan Kementerian BUMN ke lokasi RFCC Cilacap di Ruang Rapat II Head Office RU IV Cilacap dan dihadiri oleh segenap tim manajemen Pertamina, pada (2/10).

 

“Pada saat beroperasi penuh 100%, RFCC project dapat memproduksi BBM sebesar 30.000 barrel/hari sehingga Indonesia dapat mengurangi impor yang nilainya jutaan dollar sekaligus menghemat devisa sebesar 5-6%. Oleh karena itu, kerja keras tim RFCC yang telah menyukseskan ke­berhasilan proyek ini harus kita apresiasi,” ujar Rachmad Hardadi.

 

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian BUMN RI Edwin Hidayat Abdullah mengapresiasi upaya tersebut. “Adapun tujuan utama Kementerian BUMN melakukan tinjauan lapangan ke RU IV adalah untuk mempelajari kesiapan RFCC Project sebelum di­res­mikan oleh Presiden RI. Proyek RFCC memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan sektor energi di Indonesia dan wajib kita apresiasi bersama kerja keras Pertamina ini,” ungkap Edwin Hidayat Abdullah.

 

Amir H Siagiaan selaku RFCC Project Coordinator menuturkan, tetes pertama High Octane Mogas Com­ponent (HOMC) dari RFCC dimulai pukul 23.00 WIB pada tanggal (30/9) dan tidak lama kemudian kapasitas produksinya mencapai sekitar 70% dari semula diperkirakan 25% terhadap target produksi HOMC sekitar 37.000 barel per hari. Selain memproduksi HOMC, RFCC Cilacap juga meningkatkan produksi LPG Kilang Cilacap menjadi 1.066 ton per hari dan produk baru propylene sebanyak 430 ton per hari.

 

“Dari produksi HOMC tersebut, sebagian besarnya diproses lebih lanjut untuk di­produksikan menjadi Pre­mium. Saat ini, produksi Premium dari kilang Cilacap sebanyak 61.000 barel per hari. Dengan beroperasinya RFCC, produksi dari Kilang Cilacap akan menjadi 91.000 barel per hari atau naik 30.000 barel per hari.” tutur Amir.

 

Beberapa nilai strategis dari keberadaan RFCC project Cilacap, antara lain meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi dengan meningkatkan produksi BBM dan non BBM serta meningkatkan kualitas produk dan nilai ekonomi kilang Pertamina, memberikan lapangan pekerjaan pada saat proyek sebesar 8.700 orang dan 400 orang saat beroperasi, serta memberikan multiplier effect berupa pajak untuk pemerintah dan ekonomi masyarakat.•RUIV

Share this post