Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) M.R. Karliansyah, Direktur Operasional PT KPI Yulian Dekri, Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT KPI Yoki Firnandi, dan General Manager PT KPI Unit Plaju Moh Hasan Efendi melihat langsung pembuatan tempe di salah satu rumah produksi tempe mitra binaan Pertamina di Kelurahan Plaju Ulu, Plaju, Palembang, Sumatera Selatan pada Kamis (24/9/2021). (Foto: Dok. RU III)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Apresiasi Pertamina Wujudkan Masyarakat Tangguh

PALEMBANG – Upaya Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Plaju bersama pemerintah setempat dan tokoh masyarakat untuk terus semangat mewujudkan masyarakat yang tangguh dalan menghadapi kondisi apapun mendapatkan apresiasi dari Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), M. R. Karliansyah.

Hal itu disampaikannya setelah melakukan kunjungan langsung ke berbagai komunitas atau mitra binaan PT KPI Unit Plaju, yakni Kampung Kreasi "Mari Berkreasi" Lorong Mari, Kelurahan Talangbubuk, Deswita Pangan Patra Plaju "Kampung Pangan Inovatif" Lorong Asia, Kelurahan Plaju Ulu, serta Taman Edukasi "PATRA Academy" Kelurahan Talangputri, Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

PT KPI Unit Plaju juga menunjukkan kepedulian pada lingkungan produksi tempe dengan mengembangkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Berkat pengembangan IPAL, limbah produksi tempe yang sebelumnya kotor dan keruh, kini menjadi menjadi lebih jernih dan tidak berbau, serta berhasil menurunkan kadar BOD & COD air limbah sesuai dengan standar.

“Selama ini kami hanya memikirkan bagaimana cara memproduksi tempe dan berjualan, mana terpikir oleh kami soal lingkungan yang kena limbah pemrosesan tempe, untung ada Pertamina yang paham soal menjaga lingkungan, jadi kami dapat ilmu baru selain produksi tempe,” jelas  Junaedi, S.Ag. Ketua RT 004 RW 002 Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju kepada Karliansyah.

Karliansyah yang didampingi Direktur Operasional PT KPI, Yulian Dekri, Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT KPI, Yoki Firnandi, serta General Manager PT KPI Unit Plaju, Moh. Hasan Efendi melihat langsung pembuatan tempe di salah satu rumah produksi tempe milik Abdul Ghofur yang telah dibekali pelatihan food hygiene dan inovasi produk turunan oleh Sri Sundari (Ayik) yang membuat keripik tempe dari tempe sagu sepanjang 1 meter.

Selain mencicipi tempe dan berbagai produk turunan olahan kedelai lainnya, Karliansyah dan segenap pimpinan PT KPI juga 'ngeteh' di stan kelompok Jamiah Rizqi Herbal dan Posyandu Melati, binaan PT KPI Unit Plaju.

Kelompok yang diketuai Ibu Jamiah itu telah memproduksi inovasi unggulan teh herbal dari bahan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan berbagai varian, seperti teh daun sambiloto, bunga rosella, daun bidara, daun mint hingga bunga telang. Atas dukungan PT KPI Unit Plaju, kelompok herbal itu telah berhasil meng-upgrade kemasan dan memeroleh manfaat inovasi DEMANG PANCA (Dehidrator Makanan Energi Panas dan Cahaya) yang memercepat proses penjemuran tanaman herbal menjadi teh. Pernah juga menyabet Juara 2 Lomba Pemanfaatan TOGA tingkat Kota Palembang.

Usai puas melirik-lirik UMKM binaan PT KPI di Deswita Pangan Patra Plaju "Kampung Pangan Inovatif" Lorong Asia, Kelurahan Plaju Ulu rombongan bergegas mengunjungi Kampung Kreasi "Mari Berkreasi" Lorong Mari, Kelurahan Talangbubuk yang tak jauh dari Lorong Asia, disambut oleh Satgas Ayam Jago (Ayo Samo-Samo Jago Tetanggo) yang juga dibentuk atas kerja sama CSR PT KPI Unit Plaju dan Pemerintah Kelurahan Talangbubuk.

Satgas beranggotakan 25 orang yang merupakan local hero ini dibentuk dengan tujuan melindungi masyarakat dari risiko penyebaran Covid-19, serta diperbantukan untuk mengurangi risiko bencana kebakaran dan banjir akibat pasang surut air Sungai Musi melalui pengembangan PATRA Siaga.

Di Lorong Mari, rombongan juga menyapa kelompok UKM Mari Kemplang dan UKM Mari Berkarya yang juga merupakan binaan PT KPI Unit Plaju. Karliansyah dan rombongan sempat menengok proses pemanggangan kemplang oleh para perajin, dan mencicip kuliner khas Palembang itu secara langsung setelah dipanggang. Kelompok UKM Mari Kemplang memproduksi hingga seribu kemplang dengan perolehan omzet mencapai Rp 500.000 per harinya.

Lorong Mari, Kelurahan Talangbubuk yang dulunya terbilang kumuh, kini sudah tertata rapi penuh warna-warni.  Yang tadinya tidak pernah dilirik oleh siapapun, kini sudah menjadi salah satu desa tujuan wisata jika ke Kota Palembang bahkan masuk dalam 300 Besar dari seluruh provinsi di Indonesia (1.831 desa yang mendaftar) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Tahun 2021.

Dan tak jarang pula, Kampung Kreasi Lorong Mari ini menjadi tempat tujuan wisata edukasi dari luar kota seperti Jambi, Padang, dan daerah lainnya di Indonesia. "Alhamdulillah sekarang kami sering mendapatkan kunjungan dari berbagai daerah baik dalam kota dan luar kota, kalau dulu wah dilirik saja tidak pernah saking kumuhnya daerah ini," tutur Choirul Bahri atau yang kerap disapa Kak Elonk, yang pernah menjuarai Local Hero Pertamina tahun lalu.

Di momen itu juga telah diluncurkan Aplikasi Patra Siaga yang merupakan inovasi PT KPI Unit Plaju dalam membantu pelaksanaan tim Patra Siaga dalam mengurangi risiko masyarakat dari dampak Covid-19 dan

Setelah puas melihat-lihat kelompok binaan, perjalanan kunjungan berakhir di Taman Edukasi "PATRA Academy" yang berlokasi di Kelurahan Talangputri, Kecamatan Plaju. Taman yang menjadi pusat pendidikan dan pelatihan non formal itu juga menjadi 'etalase' berbagai produk olahan UKM binaan PT KPI Unit Plaju.

Yulian Dekri menyampaikan bahwa PT KPI selain bertujuan menghasilkan profit, juga memiliki kepedulian pada masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR). Program-program tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi lingkungan dan pengembangan masyarakat sehingga terasa dampaknya.

"Alhamdulillah, di dua tempat yang kita lihat tadi (Kampung Pangan Inovatif dan Lorong Mari), pemberdayaan masyarakatnya telah berjalan sangat baik. Di Lorong Mari, apabila kita lihat dan telaah, itu sangat luar biasa, karena banyak memanfaatkan barang bekas dengan sentuhan kreativitas," imbuhnya.

Nilai kebermanfaatan menurut Yulian harus dikedepankan. "Esensinya adalah bagaimana Pertamina bisa memberi kebermanfaatan, bukan hanya beroperasi tapi juga tetap memberi profit untuk negara dan bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.

Tak lupa ia juga menyebut perlunya dukungan stakeholder lainnya untuk mencapai cita-cita kebermanfaatan yang dimaksud. "Dengan dukungan Camat dan stakeholder lainnya, kita yakin bisa mencapai cita-cita besar ini, kebermanfaatan yang dirasakan secara sustain," ujar Yulian.

Pada kesempatan yang sama juga, Karliansyah kembali menunjukkan apresiasinya setelah melihat kepedulian PT KPI Unit Plaju pada masyarakat dan lingkungan, serta kolaborasi yang tercipta patut diapresiasi.  “Pemanfaatan ruangnya itu luar biasa, sempit tapi bermakna, nggak salah pilih tempat. Dan ini paket komplit, ada kolaborasi antara Pemerintah, Masyarakat dan difasilitasi oleh Pertamina," tutupnya. *RU III

Share this post