SORONG - Bagi sebagian besar pengguna kendaraan pasti mengenali sosok mereka, yang berdiri dengan tangguh, memberi senyum, salam sapa, dan tak lupa memberi informasi 'Diawali dari angka 0 ya' sebelum ujung nozzle penghubung selang BBM dimasukkan kedalam tangki kendaraan pelanggan.
Merekalah petugas SPBU yang beberapa saat lalu bekerja dengan tekanan melayani antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sorong dan sekitarnya karena mendengar berita bohong adanya kelangkaan BBM di Sorong.
Rhani Horota, operator SPBU Coco Sorong Pusat ini merupakan sosok wanita Papua tangguh, 'pahlawan' bagi pelanggan SPBU yang dilayaninya di kala antrean panjang terjadi. Rhani menuturkan di saat antrean panjang terjadi, tim operator bekerja dengan penuh tekanan agar dapat melayani banyak pelanggan yang mengantre berjam-jam dan khawatir tidak mendapat bagian BBM.
"Saat kejadian kemarin ada antrean panjang itu, kita bekerja dengan penuh tantangan, juga tekanan. Kami harus melayani semua pelanggan yang semua bisa dibilang tidak sabaran karena informasi yang salah diterima, ada yang marah dan kesal, ya kami sangat memahami mereka antre dengan waktu yang lama. Tapi seharusnya mereka juga menghargai kami yang bekerja dengan berdiri berjam-jam agar dapat melayani mereka (pelanggan)," ujar Rhani Horota Rabu 10 November 2021.
Lebih lanjut kata Rhani, di saat antrean kendaraan bermotor terjadi, waktu kerja masuk untuk buka pelayanan dimajukan dan saat penutupan diundurkan, untuk waktu istirahat disesuaikan dengan tingkat keramaian dan bergantian dengan petugas lainnya.
"Untuk jam kerja kita biasanya buka jam 05.30 WIT dibuka jam 04.30 WIT dan tutup jam 20.30 WIT. Ini dilakukan agar mengurai antrean panjang kendaraan, untuk jam istirahat biasanya kami lakukan saat ada pengisian tangka. Andaikan tidak bisa maka kami istirahat untuk makan bergantian dengan teman-teman yang lain," ucap Rhani Horota.
Edi Mangun, Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh operator SPBU dimanapun berada, petugas operator SPBU merupakan garda terdepan bagi Pertamina, dan ditengah situasi antrean panjang dan tekanan kerja yang meningkat, petugas operator SPBU bekerja dengan sabar dan tegar.
"Kami berterima kasih dan salut bagi Rhani dan para operator SPBU yg telah melayani tanpa dengan sabar dan tegar, mereka adalah pahlawan bagi warga yang benar-benar membutuhkan BBM pada saat antrean panjang terjadi," kata Edi Mangun menyampaikan penghargaan.
Antrean panjang kendaraan bermotor terjadi di sejumlah SPBU di Kota dan Kabupaten Sorong. Antrean ini terjadi disebabkan oleh adanya informasi bohong yang beredar luas yang menyebutkan adanya kelangkaan BBM. Namun hal ini dibantah tegas pihak Fuel Terminal Pertamina Sorong dengan menunjukkan data pasokan BBM yang jauh sangat aman, dan hal inipun dibuktikan oleh Anggota Komisi II DPRD Kota Sorong yang langsung menggelar Inspeksi guna memastikan ketersediaan BBM untuk melayani pelanggan. *MOR VIII