Keputusan KPPU Soal Donggi Senoro Ciptakan Ketidakpastian Hukum

Keputusan KPPU Soal Donggi Senoro Ciptakan Ketidakpastian Hukum

Semarang - Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menetapkan adanya persaingan usaha tidak sehat dalam pemilihan mitra pembangunan kilang gas alam cair (liquefiednatural gas/LNG) Donggi Senoro berpotensi menciptakan adanya ketidakpastian hukum di sektor Migas. Pembahasan tersebut mengemuka dalam seminar nasional"Good Corporate Governance: Mencari Partner Strategis vs Lelang", yang diselenggarakan Perhimpunan Pengajar Hukum Ekonomi Indonesia bersama Fakultas Hukum Universitas Diponegoro di Semarang 11 April yang lalu.


Dosen Fakultas Hukum Undip Darminto Hartono menyimpulkan,"Itu berpotensi menciptakan adanya ketidakpastian hukum". Darminto menambahkan, kondisi ini akan menyebabkan biaya usaha (cost of business) menjadi tidak terprediksi, sehingga kesempatan para pelaku usaha, khususnya BUMN untuk mencari mitra dan menumbuhkan perekonomian nasional menjadi tidak pasti. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya BUMN untuk berkompetisi.


Pembicara lainnya dalam seminar tersebut, anggota Tim Pakar Komisi Yudisial Erman Rajagukguk mengemukakan hal yang sama. Menurut dia, pemilihan mitra yang dilakukan oleh PT Pertamina(Persero) bersama-sama dengan PT Medco Energi Internasional untuk memonetisasi lapangan gas Area Matindok dan Blok Senoro melalui bisnis gas alam cair dengan skema hilir bukanlah merupakan tender pengadaan barang dan jasa. "Karena itu, pasal 22 Undang-Undang No 5/1999 tidak


dapat diterapkan kepada pelaku usaha yang memilih mitra untuk pengembangan suatu proyek. Pemilihan suatu mitra bukanmerupakan pengadaan barang atau jasa, tetapi mitra untuk menyertakanmodal sebagai pemegang saham dan mempunyai pengalaman serta kemampuan untuk menanggung risiko bisnis bersama- sama,"paparnya.


Senada dengan pembicara lainnya, Dosen Fakultas Ekonomi Undip Dr Nugroho SBM menilai keputusan KPPU atas proyek Donggi Senoro selain memunculkan ketidakpastian hukum juga berpotensi menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Dia mengingatkan, bila proyek yang sudah berjalan itu harus diulang kembali proses beauty contestnya,maka biaya yang dikorbankan akan sangat besar. Padahal,proyek tersebut akan memberikan manfaat seperti selama 15 tahun.


akan meningkatkan pendapatan negara sebesar 9,2 miliar dolar AS. Proyek juga akan mengembangkan ekonomi Sulawesi Tengah dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar.


Pembangunan Kilang LNG Donggi Senoro sudah dimulai sejak Maret 2011 dengan kemajuan mencapai 40 persen dari target. Kilang LNGDonggi Senoro dijadwalkan mulai beroperasi akhir 2014.

Share this post