Kerja Sama Banyak Pihak menjadi Kunci Pengembangan Energi Baru & Terbarukan

Kerja Sama Banyak Pihak menjadi Kunci Pengembangan Energi Baru & Terbarukan

12-HLN-2JAKARTA - Pada kesempatan Pameran & Seminar Hari Listrik Nasional ke-71 di Jakarta Convention Center, Kamis (29/9) lalu, VP Clean Energy Technology Development Pertamina Taufik Afianto menjadi salah satu pembicara dalam seminar mengenai pengembangan Energi Baru & Terbarukan.

 

Dalam presentasinya, Taufik mengungkapkan kerja sama antar banyak pihak menjadi kunci suksesnya pengem­bangan bisnis Energi Baru & Terbarukan. Ia menjelaskan, selain Pertamina, ada pihak-pihak lain yang perlu terus bekerja sama seperti pemerintah, lembaga penelitian, universitas, maupun BUMN lainnya.

 

“Kita melihat ada beberapa pihak yang memiliki kontribusi yang cukup riil dalam pengembangan proyek energi terbarukan. Misalnya, dari lembaga penelitian ataupun universitas. Kita harapkan bisa berkontribusi dalam penemuan teknologi yang kompetitif, Dari pemerintah, kita harapkan regulasi yang mendukung pengembangan EBT, seperti dalam hal pajak dan tarif. Selain itu, ada juga funding agencies dan BUMN lain, yang kita selalu utamakan untuk lakukan kerja sama sinergi dalam pelaksanaan proyek,” paparnya.

 

Taufik menjelaskan, dalam pencapaian target nasional 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah, Pertamina akan berpartisipasi dengan melakukan pengembangan Energi Baru Terbarukan, khususnya di Bidang Bio-Energi seperti Biomass, Municipal Solid Waste, dan Biogas.

 

Ia mengatakan Pertamina berkomitmen mencapai target 1.000 MW pada tahun 2020 dari komposisi sumber EBT berupa tenaga surya sebesar 486 MW, tenaga angin sebesar 248 MW, tenaga air sebesar 85 MW, biogas sebesar 72 MW, biomass sebesar 30 MW, waste to energy sebesar 49 MW, dan Energi Laut sebesar 30 MW.

 

“Ini semua kita siapkan dengan mempertimbangkan kesiapan teknologi pada masing-masing energi tersebut. Kami lihat memang kesiapan teknologi yang paling tersedia di pasar adalah untuk teknologi Solar PV, angin, hydro, biogas, biomass, sampah, dan laut,” pungkas Taufik

 

“Pertamina telah berkomitmen untuk mengembangkan Energi Baru & Terbarukan, seperti apa yang telah dituangkan dalam visi perusahaan kami,” tambah Taufik.

 

Ia mengungkapkan, dalam menentukan target pengembangan EBT, Pertamina merujuk pada rencana bauran energi nasional yang bersumber pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional yang menargetkan proporsi EBT sebesar 23% di tahun 2025 dan 31% di tahun 2040 dalam bauran energi nasional.

 

“Ini menjadi bagian dari roadmap yang dirujuk oleh Pertamina dalam pengembangan Energi Baru dan Terbaru­kan,” ucap Taufik.•Starfy

Share this post