JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dengan EMP Bentu Limited, anak usaha PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) di Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina (18/01/2018). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani dengan CEO EMP Bentu Limited Imam P. Agustio. Perjanjian ini dilaksanakan demi mewujudkan komitmen Pertamina dalam melaksanakan program Refinery Development Master Plant (RDMP) di Refinery Unit (RU) II Dumai.
Direktur Gas Pertamina, Yenni Andayani menyatakan langkah tersebut merupakan upaya Pertamina dalam memenuhi kebutuhan gas di Kilang Dumai pada tahap konversi yang diperkirakan dimulai pada pertengahan tahun 2018 sampai dengan 2020 sebesar 57 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), kemudian dilanjutkan ke tahap selanjutnya pada tahun 2021 sampai dengan pelaksanaan proyek RDMP yang memerlukan volume gas sebesar 120 MMSCFD.
“Dengan adanya penandatanganan ini diharapkan utilisasi gas meningkat dan konversi bahan bakar di kilang dapat dilakukan seiring dengan pengembangan infrastruktur baik transmisi maupun distribusi. Di sisi lain pemenuhan gas di kilang dalam proyek RDMP, akan mendorong peningkatan produksi kilang dalam memenuhi kebutuhan BBM nasional yang berkualitas dan berstandar EURO IV/V,” tegas Yenni.
PJBG akan berlangsung selama 4 tahun mulai bulan Oktober 2018 sampai Mei 2021, dengan total volume kontrak sebesar 56 triliun british thermal unit (TBTU).
Sementara itu, Imam Agustio mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal yang baik bagi kedua belah pihak di tahun 2018. "Menjadi salah satu start yang baik untuk EMP dan Pertamina. Kami juga berupaya project dapat terlaksana dengan tepat waktu. Kami sudah memulai project-project yang mendukung untuk pengiriman gas ke Dumai," ujarnya.
Khusus untuk Kilang Dumai, EMP Bentu akan memasok gas dua tahap, dari Lapangan Seng, Segat, Bentu, Penar dan Terusan yang berada di Wilayah Kerja Bentu, dengan titik penyerahan di Seng Segat Delivery Station (SSDS) di Tapping Point SV-1306 PT TGI, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Yenni berharap pasokan gas pada tahap pertama dapat terealiasi tepat waktu, seiring dengan selesainya pembangunan pipa Duri-Dumai, kesiapan di Kilang Dumai, serta fasilitas gas dari penjual selambat-lambatnya pada Juli 2018.*INDAH/ft. ADITYO