JAKARTA - Semakin luasnya bisnis Pertamina membutuhkan pengamanan sistem informasi yang lebih kuat guna menjamin keberlangsungan bisnis Perusahaan. Pertamina menginisiasi sebuah kerja sama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) berupa permintaan dukungan dan asistensi pengamanan sistem informasi dan kontra penginderaan untuk Pertamina, yang dalam hal ini merupakan fungsi dari Lemsaneg sebagai penjamin keamanan sistem informasi bagi lembaga negara, termasuk BUMN seperti Pertamina.
Kamis, 10 April 2014, bertempat di Executive Lounge Lantai M, Kantor Pusat Pertamina, telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pertamina dan Lemsaneg. Nota Kesepahaman yang ditandangani oleh Syahrul Mubarak, Sekretaris Utama Lemsaneg dan Luhur Budi Djatmiko, Direktur Umum Pertamina, mengatur kerja sama kedua belah pihak yang tertuang dalam 5 ruang lingkup kerjasama.
Pada acara tersebut juga hadir Direktur PIMR, Direktur SDM, SVP Corporate Shared Service dan VP HSSE beserta jajarannya. Peserta acara yang diperkirakan sekitar 50 orang mengikuti sosialisasi resiko keamanan informasi dan demo penyadapan yang disampaikan oleh tim Lemsaneg.
Kerja sama untuk jangka waktu 5 tahun ini meliputi pemberian dukungan oleh Lemsaneg dalam bidang SDM, peralatan sandi, dan jaminan keamanan sistem informasi. Dalam ruang lingkup SDM, Lemsaneg memberikan pendidikan dan pelatihan di bidang persandian bagi pekerja Pertamina. Kemudian Lemsaneg memberikan bantuan peralatan sandi dan kontra penginderaan kepada Pertamina dalam rangka menghilangkan potensi resiko penyadapan oleh pihak luar.
Untuk saat ini, kegiatan preventif penyadapan ini dilakukan untuk jajaran direksi dengan menetralisir media-media komunikasi yang berpotensi terjadinya penyadapan, seperti Telepon, Handphone, Wireless Microphone maupun ruang kerja dan ruang rapat. Dan untuk kegiatan di bidang keamanan sistem informasi, dalam waktu dekat Pertamina akan melakukan Penetration Test pada Email, baik aplikasi, jaringan maupun server.
Nota Kesepahaman ini berhasil dicapai setelah melalui beberapa kali pertemuan sejak bulan Desember 2013. Luhur Budi Djatmiko, Dirum Pertamina menyatakan bahwa melalui melalui pengamanan teknologi informasi dan komunikasi diharapkan dapat saling menguatkan antar lembaga.
“Dengan kerjasama ini diharapkan dapat melindungi pengelolaan Pertamina sebagai aset strategis sekaligus meningkatkan governance perusahaan,” tegas Luhur Budi.•CSS