JAKARTA -- Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus berupaya untuk melakukan pengembangan migas di Indonesia, salah satunya melalui keikutsertaan dalam pengelolaan Wilayah Kerja Southeast Jambi. Hal tersebut diwujudkan dalam penandatanganan Farm Out Agreement (FOA) antara PHE dengan Repsol di Wilayah Kerja Eksplorasi Southeast Jambi yang diselenggarakan di Four Seasons Hotel, Jakarta (26/2).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT PHE Southeast Jambi Abdul Mutalib Masdar dengan General Manager Repsol Exploracion South East Jambi B.V. Greg Holman.
“Kerja sama ini kita lakukan sebagai salah satu strategi bisnis Pertamina untuk mencari cadangan baru yang signifikan sesuai dengan arahan pemerintah untuk mendapatkan giant discovery dan mencapai taget produksi nasional sampai 1 juta BOPD pada tahun 2030," jelas Abdul Mutalib Masdar.
Ia menegaskan, PHE mendukung penuh program pemerintah tersebut. "Kami melihat, Jambi masih menyimpan potensi sumber daya yang cukup besar dan kita berharap kerja sama dengan Repsol Exploracion South East Jambi B.V bisa maksimal. Nantinya operator tetap ada di Repsol Exploracion South East Jambi B.V dan kita menjadi partner dengan jumlah Participating Interest (PI) sebesar 27%,” paparnya.
Seperti diketahui, saat ini Repsol Exploracion South East Jambi B.V. adalah operator Wilayah Southeast Jambi dan Pertamina melalui PHE Southeast Jambi akan menjadi Partner dengan jumlah PI sebesar 27%.
SVP Upstream Business Development Pertamina Ida Yusmiati berharap kesepakatan ini akan menunjang kegiatan eksplorasi di Indonesia dan bisa mengulang suksesnya penemuan migas di tanah air.
Kerja sama ini merupakan awal dari kegiatan partnership Pertamina. Ke depannya, Pertamina akan terus mencari peluang untuk bekerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya agar target produksi Pertamina sebesar 923 Ribu BOEPD tahun 2020 dapat tercapai dan menunjang pencapaian target jangka panjang produksi migas nasional sebesar 1 juta BOEPD tahun 2030.*RIN