Kerja sama yang sangat bernilai dari dua entitas bisnis yang berbeda. Memaksimalkan pemanfaatan energy mix untuk transportasi masa depan di Indonesia.
Jakarta – Setelah kurang lebih setahun sinkronisasi ruang lingkup kerja sama dalam mengejawantahkan kebijakan energy mix, akhirnya Pertamina dan Toyota Motor menandatangani Joint Statement of Cooperation pada Jumat (15/2) di Executive Lounge, Lantai M, Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.
“Kerja sama bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam pemanfaatan energy mix. Kami yakin kerja sama ini membawa Pertamina dan Toyota lebih maju lagi. Terutama dalam mencari solusi untuk masalah-masalah energi yang terjadi di masa depan. Pertamina sendiri sangat serius mengembangkan energi baru dan terbarukan.Karena itu, kerja sama ini merupakan sesuatu yang sangat bernilai,” ujar Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Risiko Pertamina M. Afdal Bahaudin.
Sebagai perusahaan yang merajai bisnis otomotif di Indonesia, Afdal menilai, Toyota menjadi partner bisnis yang seimbang bagi Pertamina sebagai BUMN terbesar di tanah air. “Kita sudah dalam satu kapal besar yang sama, Indonesia, maka kita harus tunjukkan kepada penduduk Indonesia, bentuk tanggung jawab kita. Tidak hanya memikirkan faktor bisnis saja,” kata Afdal.
Managing Officer Toyota Motor Corporation Japan Soichiro Okudaira menjelaskan kesepakatan yang ditandatangani dengan Pertamina menjadi salah satu bentuk kontribusi lain Toyota untuk rakyat Indonesia. “Toyota sudah 41 tahun diterima di Indonesia.Pencapaian ini merupakan buah dari kepercayaan customer di Indonesia yang begitu besar kepada kami. Untuk itulah, kami bekerja sama dengan Pertamina untuk pengembangan energi yang berkelanjutan,” ujar Soichiro.
Ruang lingkup kerja sama yang dilakukan meliputi pemanfaatan energy mix dalam sektor transportasi, teknologi untuk pendayagunaan bahan bakar nabati (biofuel) yang berkelanjutan, roadmap konversi CNG dan kesiapan Original Equipment Manufacturer (OEM), pelumas otomotif serta kualitas bahan bakar EURO- 4.
Sementara Executive Vice President Toyota Motor Manufacturing Indonesia Mamoru Akiyama mengatakan, kerja sama ini juga membantu pemerintah Indonesia untuk mengurangi subsidi bahan bakar. “Kerja sama ini seperti mimpi panjang yang akhirnya jadi nyata. Indonesia memiliki potensi energi global, baik fosil dan non fosil. Namun, pemerintah Indonesia memiliki rencana untuk mengurangi penggunaan energi fosil, dari 60% menjadi 25%. Karena itu, Pertamina dan Toyota duduk bersama mencari solusinya. Pengurangan energi fosil sangat berpengaruh terhadap pengurangan subsidi pemerintah untuk BBM. Sangatlah penting bagi kami untuk menyukseskan kerja sama ini. Kami harap kita dapat membuat roadmap yang jelas tentang masa depan energy mix di sektor transportasi,” ujar Akiyama.
Kerja sama ini diharapkan akan memberikan keuntungan untuk kedua pihak, baik Pertamina maupun Toyota dalam hal penelitian bersama untuk masa depan dan infrastruktur energy mix, bahan bakar masa depan untuk kendaraan, dan juga pengembangan dalam beberapa isu energi. (AHP)