DUMAI, RIAU - Sebagai upaya memastikan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari segala bentuk diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan terhadap pekerja, terutama pekerja perempuan, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai bersama Pertiwi (Komunitas pekerja perempuan Pertamina) melakukan deklarasi penandatanganan ‘Zero Tolerance for Workplace Harassment’ di Komplek Pertamina Bukit Datuk, Dumai pada Senin, 16 September 2024.
Langkah tersebut diambil oleh Kilang Dumai sebagai wujud komitmen dalam mengimplementasikan ‘Respectful Workplace Policy' di lingkungan perusahaan. Kebijakan tersebut merupakan aturan yang dikeluarkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, dengan mengedepankan sikap saling menghargai, bebas diskriminasi, pengucilan hingga pembatasan.
“Dengan dukungan terhadap tidak adanya toleransi bagi pelecehan di tempat kerja, ini menjadi langkah tepat bagi kami untuk mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif, kondusif dan produktif untuk seluruh pekerja dalam membangun iklim kerja yang nyaman dan harmonis,” kata General Manager Kilang Dumai, Iwan Kurniawan.
Dijelaskan oleh Iwan Kurniawan, implementasi komitmen tersebut juga selaras dengan budaya tata nilai AKHLAK yang selalu dikedepankan oleh perusahaan dalam mencatat kinerja yang positif serta menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan. Sehingga ini menjadi penting untuk melibatkan semua pihak di seluruh unit kerja perusahaan.
Adapun bentuk diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan yang menjadi perhatian besar yang dilakukan oleh Kilang Dumai diantaranya pelecehan verbal, pelecehan psikologis, pelecehan seksual, pelecehan fisik, hingga cyber bullying atau perilaku perundungan berbasis daring, seperti media sosial.
Komitmen ‘Zero Tolerance for Workplace Harassment’ sebelumnya telah dideklarasikan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, pada 2021. Lewat komitmen tersebut, Kilang Dumai juga telah menyediakan layanan pelaporan jika pekerja mengalami diskriminasi maupun kekerasan dan pelecehan.
Meskipun sektor industri migas kerap diidentikkan dengan citra maskulin, namun saat ini lini bisnis Pertamina telah berupaya untuk mewujudkan prinsip gender equality atau kesetaraan gender.
Hal ini ini juga tak lepas dari komitmen Kilang Dumai dalam menjalankan praktik bisnis yang berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs).
Maka dari itu, acara tersebut juga menjadi bentuk dukungan Kilang Dumai kepada para pekerja perempuan untuk terus mengembangkan diri agar dapat berkiprah dalam setiap peran di perusahaan, serta dapat berkontribusi positif untuk sosial masyarakat dan global.
Deklarasi komitmen Kilang Dumai itu juga selaras dengan pilar SDGs poin 5, yaitu mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan. Serta menjadi representasi poin 8, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang.*SHR&P DUMAI