JAKARTA - Pertamina mendapatkan apresiasi dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas Bumi Kementerian ESDM bersama dengan Global Gas Flaring Reduction (GGFR) World Bank karena dinilai berkomitmen untuk mempercepat pengurangan Gas Suar pada kegiatan Minyak dan Gas Bumi di Indonesia.
Penghargaan diserahkan kepada Refinery Unit IV Cilacap, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), serta Pertamina EP (PEP) Asset 1, 2, 3, 4 oleh Direktur Teknik & Lingkungan Migas - Dirjen Migas Kementrian ESDM, Adhi Wibowo dalam acara Apreciation Forum - Flare Gas Optimization /Reduction di Soehana Hall Gedung Energy SCBD, Jakarta (21/1).
Flaring atau gas suar merupakan gas yang dihasilkan pada kegiatan eksplorasi dan produksi atau pengolahan minyak atau gas bumi, yang dibakar karena tidak dapat ditangani oleh fasilitas produksi atau pengolahan yang tersedia, sehingga belum termanfaatkan.
Refinery Unit IV Cilacap sebagai satu-satunya kilang Pertamina yang menerima penghargaan tersebut berhasil mencapai potensi penurunan gas suar sebesar 2,5 MMSCFD. Apresiasi diterima Section Head ECLC RU IV Ardi Marziano.
"Kami telah menjalankan program miniminalisasi flare dan mendeklarasikan pencapaian zero flare loss sejak tahun 2015," ungkap Ardi.
Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan aturan batasan pembakaran gas suar bakar (flaring) pada kegiatan usaha Migas, yang mewajibkan perusahaan untuk mengurangi gas suar melalui Peraturan Menteri ESDM No. 31/2012 serta Peraturan Menteri ESDM No. 32/2017 tentang Pemanfaatan dan Harga Jual Gas Suar Pada Kegiatan Usaha Hulu Migas.*RU IV