GUNUNGSITOLI – Setelah pekan lalu meresmikan BBM Satu Harga di Nias, kini giliran Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Gunungsitoli yang diresmikan Pertamina. Perluasan akses energi BBM dan elpiji ini, membawa dampak positif bagi masyarakat Nias.
Peresmian SPPBE Gunungsitoli dilakukan oleh General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Gema Iriandus Pahalawan, Direktur Utama PT Elnusa Petrofin Haris Syahrudin, Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua dan Danlanal Nias Letkol Antonius Hendro Prasetyo di Gunungsitoli, Rabu 9 September 2020. Kegiatan ini bersamaan dengan perayaan HUT ke-51 PT Elnusa Petrofin.
"Pertamina terus memperjuangkan pemerataan energi ke seluruh Indonesia. Di Pulau Nias, kami hadir melayani kebutuhan energi BBM melalui 15 lembaga penyalur, enam diantaranya merupakan SPBU kompak BBM Satu Harga. Pekan lalu baru diresmikan satu dari target dua titik BBM Satu Harga di Kabupaten Nias Barat. Dan hari ini kita resmikan beroperasinya SPPBE Gunungsitoli, agar elpiji lebih terjangkau bagi masyarakat Nias," tutur Gema.
Pengoperasian SPPBE Gunungsitoli, lanjut Gema, berdampak positif pada penyesuaian harga jual elpiji 3 kg di Nias. Sebelumnya, Elpiji 3 kg bagi masyarakat Nias dikirimkan melalui SPPBE Padang Sidempuan. Sehingga biaya transportasinya tinggi. Kini beroperasinya SPPBE Gunungsitoli, mampu memangkas ongkos angkut sehingga harga elpiji lebih terjangkau.
Meskipun penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) masih dibahas oleh pemerintah daerah, namun Pertamina telah menurunkan harga jual elpiji 3 kg rata-rata sembilan ribu rupiah per tabung.
Berdiri di atas lahan seluas 4.600 meter persegi, SPPBE Gunungsitoli dibangun dan dikelola oleh PT Elnusa Petrofin. SPPBE ini memiliki tiga tanki penyimpanan elpiji berkapasitas masing-masing sebesar 50.000 metrik ton (MT), serta dilengkapi 12 filling unit. Selain pengisian, SPPBE ini juga melayani distribusi elpiji melalui enam kendaraan skid tank. Ke depan, jumlah skid tank akan ditambah menjadi 11 unit untuk lebih memperluas jangkauan layanan.
Haris Syahrudin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengoperasian SPPBE Gunungsitoli juga berdampak pada meluasnya jangkauan layanan.
“Hadirnya SPPBE ini mampu melayani lebih banyak masyarakat Nias. Sebelumnya, cakupan pengiriman Elpiji 3 kg menjangkau dua kota/kabupaten. Kini, bisa mencakup empat kota/kabupaten yaitu Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Nias Utara dan Nias Barat. Dalam usia ke-51 Elnusa Petrofin, kami harapkan bisa berkontribusi bagi pembangunan Nias,” ujarnya.
Sementara itu Lakhomizaro Zebua menyampaikan apresiasinya atas pengoperasian SPPBE. "Terima kasih bagi Pertamina, terutama dalam kondisi pandemi. Kehadiran SPPBE ini membantu masyarakat, karena harga elpiji bisa lebih terjangkau. Saya sampaikan agar masyarakat mendukung pengoperasian SPPBE ini, demi kemajuan kita bersama," ucap Lakhomizaro.
Selain melaksanakan amanah mendistribusikan energi hingga pelosok, Pertamina juga aktif menunaikan tangung jawab sosial dan lingkungannya. Bertempat di Fuel Terminal (FT) Gunungsitoli, sehari sebelumnya telah dilaksanakan peluncuran program CSR pemberdayaan masyarakat.
Tahun lalu, Pertamina mengucurkan dana program pemberdayaan masyarakat senilai 186 juta rupiah. Tahun ini ditingkatkan sebesar 360 juta rupiah dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi olahan ikan dan desa wisata, serta program edukasi dan pencegahan COVID-19 bagi warga Desa Humene dan Simanere.
“Kami berharap kehadiran Pertamina dapat terus mendukung pemerataan akses energi dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat Nias khususnya. Kami juga berharap, masyarakat mendukung tugas Pertamina melayani kebutuhan warga dan terus memberi kritik membangun bagi Pertamina," pungkas Gema. *MOR I/HM