JAKARTA - Sebagai kampus teknologi dan bisnis energi, Universitas Pertamina menggandeng Asosiasi Daerah Penghasil Migas Dan Energi Terbarukan (ADPMET). Kerja sama dilakukan dalam hal penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat tematik, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan.
“Kerja sama ini sangat strategis, baik untuk Universitas Pertamina secara khusus maupun untuk keberlangsungan pengembangan energi terbarukan dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional. Kami memiliki dosen-dosen ahli di bidang energi yang dapat didorong untuk melakukan riset dan kegiatan pengabdian untuk masyarakat di daerah penghasil energi,” ungkap Prof. IGN Wiratmaja Puja, Ph.D., dalam acara penandatanganan kerja sama di Gedung Sate, Bandung, Sabtu, 27 November 2021.
Kerja sama ini, lanjut Wirat, juga diharapkan dapat membantu memajukan dan menyejahterakan masyarakat di daerah penghasil migas. “Kedua belah juga telah sepakat untuk menjembatani pemberian beasiswa kepada putra-putri daerah dari anggota ADPMET. Sehingga, ke depan, kami berharap bisa melahirkan SDM unggul yang akan mengelola potensi energi di daerah anggota ADPMET,” tutur Wirat.
Dalam sambutan penandatanganan kerja sama sekaligus pemberian kuliah pakar bertajuk ‘Cipta Karsa’, Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Umum ADPMET, Dr. (H.C.) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D., mengapresiasi kerja sama tersebut. “Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi pionir kerja sama penta helix tematik dalam rangka mengentaskan permasalahan sosial di masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media ini, akan mengakselerasi terwujudnya cita-cita bangsa, yakni Persatuan Indonesia,” tutur Ridwan Kamil.
Dalam hal pengembangan energi terbarukan, lanjut Ridwan, para anggota ADPMET telah secara kontinu melakukan berbagai upaya. “Di Jawa Barat misalnya, Kampung Adat Ciptagelar yang berada di wilayah Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, merupakan kampung mandiri energi. Di sana, ada sungai yang debit airnya cukup deras. Sehingga, kami berikan hibah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Alhasil, masyarakat kampung adat mendapatkan listrik dari energi terbarukan,” ujar Ridwan.
Pengembangan energi terbarukan semacam inilah, menurut Ridwan, yang ingin digalakkan. Karenanya, kerja sama antara ADPMET dan Universitas Pertamina diharapkan menjadi pintu gerbang bagi pemanfaatan potensi energi terbarukan di daerah para anggota ADPMET. Di akhir paparannya, Ridwan juga memberikan pesan kepada para mahasiswa Universitas Pertamina agar senantiasa menjaga demokrasi yang damai dan mengimbau para mahasiswa untuk menjadi pribadi yang kompetitif dalam memajukan perekonomian Indonesia.
Dukungan terhadap pengembangan energi terbarukan di Universitas Pertamina, diwujudkan melalui berbagai kegiatan perkuliahan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam kegiatan perkuliahan misalnya, Universitas Pertamina memiliki sejumlah mata kuliah yang berfokus pada energi terbarukan. Para dosen dan mahasiswa juga memiliki sejumlah riset dan pengabdian kepada masyarakat tematik yang khusus pada pengembangan energi terbarukan.
Universitas Pertamina juga mendorong hasil-hasil penelitian tersebut untuk diikutsertakan di berbagai ajang perlombaan. Beberapa contoh inovasi mahasiswa di bidang EBT yang memenangkan penghargaan diantaranya: pembuatan kapasitor sebagai penyimpan listrik dengan memanfaatkan limbah kulit salak yang meraih juara 2 di ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional (Pilmapres Nas) 2021 Tingkat LLDIKTI Wilayah III; dan pengembangan lapangan geothermal yang meraih juara 1 di ajang Oil and Gas Intellectual Parade (OGIP).*UP