CILACAP - Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) Sugiharto menyatakan keyakinannya terhadap keberhasilan pengembangan proyek Refinery Unit (RU) IV yang terbaru yakni proyek Resid Fluit Catalityc Cracking (RFCC) yang dijadwalkan mencapai tingkat mechanical completion pada akhir tahun 2014 ini. Hal tersebut disampaikan ketika melakukan kunjungan manajemen ke RU IV pada 12 Maret 2014.
“Aspirasi Pertamina di tahun 2025 adalah meningkatkan kompleksitas kilang di seluruh unit operasi kita. Terkait hal tersebut, jajaran Direksi menyepakati perlunya pencanangan kurikulum baru yang merujuk pada pembentukan mekanisme enhancement guna meningkatkan kompleksitas sehingga diusahakan produksi kilang bisa meningkat hingga 1,6 juta barel per hari,” ujar Sugiharto di hadapan tim manajemen RU IV dan tim proyek RFCC.
Rencana enhancement tersebut dapat diupayakan melalui pembangunan kilang dan juga peningkatan kapasitas produksi dan kapasitas teknologi. Menurutnya, RFCC merupakan contoh nyata proyek besar sebagai bagian dari roadmap Direktorat Pengolahan dalam melakukan enhancement.
“Saya mengapresiasi teman-teman yang luar biasa dalam membantu pembangunan proyek ini agar dapat terwujud. Proyek ini merupakan pengalaman berharga dan kami sangat menantikan agar target mechanical completion di akhir tahun 2014 dapat terealisasi,” ujar Sugiharto menyemangati.
Proyek RFCC yang berlokasi di RU IV saat ini menjadi sorotan industri migas sehingga perkembangannya terus dipantau Direksi Pertamina. Proyek ini bernilai sekitar 840 juta dolar AS dengan kapasitas 62.000 BPSD.
Pembangunan proyek RFCC mulai dibangun pada 30 September 2011 dengan durasi selama 36 bulan sehingga target mechanical completion jatuh pada Desember 2014.
Di dalam RFCC, terdapat tiga area besar yakni In Side Battery Limit (ISBL), Outside Battery Limit (OSBL), dan Offsite Facility. Proyek yang memiliki man power sebesar 5.662 orang tersebut dibangun guna mengantisipasi kenaikan konsumsi BBM dan Prolypene, serta mendukung konfigurasi kilang RU IV.
“Hingga saat ini, kategori HSE RFCC tergolong aman mengingat tidak adanya korban fatality. Sementara itu, progress-nya sudah mencapai 70,95%. Kami berupaya agar proyek RFCC dapat berhasil dan selesai tepat waktu. Sehingga dapat meningkatkan gross margin RU IV.” tutur ketua tim proyek RFCC Amir H. Siagian.
Usai memberikan pengarahan kepada tim manajemen, Komisaris Utama melakukan kunjungan ke kilang RU IV sekaligus proyek RFCC untuk melihat infrastruktur kilang dan progress pembangunan proyek.
Selain kunjungan kerja ke RU IV, Komisaris Utama juga menghadiri Seminar Pendidikan bertajuk “Membangun Pendidikan Berkualitas untuk Generasi Unggul Masa Depan yang Berkarakter”. Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI) di Gedung Griya Patra Cilacap pada 12 Maret 2013 tersebut, Komisaris Utama yang juga menjabat sebagai Ketua Presidium ICMI Pusat menjadi keynote speaker.• RUIV