ABU DHABI, UEA – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Thajaja Purnama menjadi salah satu pembicara di “Atlantic Council Global Energy Forum 2020” yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (11/1). Forum tersebut merupakan bagian dari rangkaian pembuka Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW). Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga hadir untuk memberikan keynote speech pada pembukaan ADSW yang digelar keesokan harinya.
Dalam acara Atlantic Council Global Energy Forum 2020, Basuki tergabung dalam panel diskusi bertajuk “The Future of National Oil Companies” bersama dengan Mele Kyari, Group Managing Director, Nigerian National Petroleum Corporation (NNPC) dan dimoderatori oleh CEO Treanor Media Consultancy, Eithne Treanor.
Menjawab pertanyaan moderator terkait rencana Pertamina di masa depan, Basuki menyatakan bahwa Pertamina sebagai national oil company bercita-cita untuk mewujudkan penyediaan energi berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengutamakan komoditas sawit domestik sebagai bahan campuran bahan bakar yang bertujuan untuk menekan angka impor migas.
“Saat ini Pertamina fokus pada pengembangan energi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi domestik di masa depan, salah satunya dengan meluncurkan biofuel,” jelas Basuki.
Pengembangan biofuel oleh Pertamina sudah berhasil mencapai kandungan B-30 dan sudah mulai diperjualbelikan secara umum di SPBU-SPBU Pertamina dengan nama biodiesel. Dalam kesempatan yang sama, Basuki juga mengatakan bahwa sebagai penghasil utama kelapa sawit, Indonesia tidak perlu khawatir terkait keamanan pasokan bahan baku.
"Ketika hulu bisnis sudah dikuasai, maka tidak perlu ada kekhawatiran terkait bahan baku," sambung Basuki menjawab pertanyaan moderator.
Selain pengembangan energi yang berkelanjutan, Basuki menuturkan bahwa di masa depan, Pertamina juga akan berkontribusi dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan SPBU-SPBU di desa dengan produk utama biodiesel.
Dalam kalimat penutupnya, Basuki juga membuka kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi di bisnis migas Pertamina.•DICKY