JAKARTA - PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang didirikan pada tahun 2016, memiliki portofolio proyek Energi Bersih yang beragam. Beberapa proyek yang telah dioperasikan perusahaan antara lain Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 4 MW, berlokasi di area Kilang LNG Badak, Kalimantan Timur, kemudian Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2.4 MW yang merupakan hasil kerja sama antara PPI dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, serta Proyek Pengoperasian dan Perawatan (O&M) PLTBg milik PTPN II di area Kwala Sawit dan Pagar Merbau, Sumatera Utara, dengan total kapasitas 2 MW.
Sedangkan Proyek terbesar yang dikelola perusahaan saat ini yang dalam tahap konstruksi, Proyek Independent Power Producer (IPP) LNG-to-Power Jawa-1 dengan kapasitas 1760 Mega Watt (MW), berlokasi di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, dengan target COD pada tahun 2021.
Selain Proyek-Proyek tersebut, PPI juga melebarkan bisnisnya di luar negeri dengan ikut ambil bagian dalam rencana pengembangkan PLTGU berkapasitas 1200 MW di Bangladesh. Proyek ini telah memperoleh persetujuan dari BPDB yang merupakan perusahaan listrik Bangladesh dan dalam tahun ini Proyek ditargetkan mendapatkan Letter of Intent dari Prime Minister Bangladesh.
“Sampai saat ini, PPI telah membuktikan kompetensi dan kapabilitasnya sebagai penyedia Energi Bersih. Ke depan, perusahaan akan terus berkomitmen memperluas pengembangan Energi Bersih, baik dengan membangun Pembangkit Listrik baru maupun dengan mengakuisisi Pembangkit Listrik yang sudah ada, baik untuk Proyek-Proyek di luar Pertamina, maupun di internal di lingkungan Pertamina sendiri," ujar President Director PPI Ernie Ginting.
Lebih lanjut Ernie menyampaikan bahwa khusus untuk di lingkungan internal Pertamina, PPI akan menjadi penyokong kebutuhan Power Pertamina di sisi upstream, midstream dan downstream. Contohnya pada kilang-kilang Pertamina, wilayah kerja hulu migas, baik yang saat ini telah beroperasi maupun pengelolaan blok-blok migas yang telah dipercayakan Pemerintah untuk dialihkan ke Pertamina, termasuk Blok Rokan yang selama ini di-supply oleh MCTN. Hal ini tentunya menunjukkan penegasan aspirasi Pertamina dalam mendukung perwujudan pengembangan Energi Bersih di Tanah Air.*PPI