JAKARTA – Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko (saat menjabat) di Kantor Pusat Pertamina, Senin (29/6).
Kerja sama ini meliputi pengamanan obyek vital nasional strategis melalui pendekatan bina teritorial, yaitu pemberdayaan masyarakat di wilayah pelosok, terpencil dan miskin. Kerja sama ini juga mencakup pelatihan serta pemanfaatan fasilitas para pihak untuk kepentingan negara.
“Dalam rangka membangun Pertamina sebagai trusted company dimana kami tengah melakukan efisiensi yang dibantu oleh TNI, baik melalui efisiensi dalam proses pengadaan, transportasi dan lain sebagainya termasuk dalam pembangunan infrastruktur,” kata Dwi.
Dengan kerja sama ini, Dwi berharap ke depannya untuk pengamanan aset-aset dan proyek yang sedang berjalan juga membutuhkan pengamanan. Karena itulah pentingnya dukungan TNI untuk pengamanan aset-aset vital nasional sehingga Pertamina bisa lebih fokus bekerja. Sehingga target Pertamina pada 2025 untuk menciptakan kemandirian energi bisa tercapai.
Pertamina menjadi tulang punggung dalam penyediaan energi nasional yang mengelola aset-aset strategis obyek vital nasional seperti aset-aset hulu migas dan geothermal, kilang-kilang minyak, terminal BBM hingga SPBU yang digunakan untuk menyalurkan kebutuhan BBM nasional.
Seluruh aset-aset tersebut tersebar di seluruh nusantara sehingga membutuhkan dukungan TNI untuk mengamankan dari kemungkinan adanya gangguan dan ancaman yang berpotensi memberikan dampak serius terhadap ketahanan energi nasional.
“Pertamina memiliki peran untuk membangun kemandirian energi. Dan TNI memiliki kekuatan dan jaringan yang luas di seluruh wilayah yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas Pertamina ke depan. Masing-masing memiliki kekuatan dan Pertamina memiliki kekuatan energi yang bisa mendukung TNI di dalam pelaksanaan tugas pengamanan nasional. Sehingga kita bisa bersinergi untuk kejayaan bangsa di masa datang,” tambah Dwi.
Sementara, Moeldoko mengatakan TNI memiliki kepentingan yang sangat tinggi atas Pertamina. “Alutsista secanggih apapun yang kita miliki tidak ada maknanya jika tidak ada bahan bakar. Kita memiliki peran yang sangat tinggi terhadap eksistensi Pertamina. Karena itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mandiri dan berdaulat,” ungkapnya.
Menurut Moeldoko, keberadaan migas sangat berperan penting bagi negara. TNI akan memberikan segalanya untuk kepentingan Pertamina khususnya dalam hal pengamanan karena menjadi kepentingan strategis jadi tidak bisa diabaikan.
“Kita ingin memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, memberikan kontribusi yang positif dan mempunyai makna bagi Pertamina dan kita menjadi mitra sejati untuk selamanya karena kita tidak ingin kegiatan hulu hingga hilirnya Pertamina terganggu oleh siapapun, jika terganggu maka kita akan bertindak,” tegas Moeldoko.•IRLI