Komitmen Zero Fatality Bagi Awak Mobil Tangki

Komitmen Zero Fatality Bagi Awak Mobil Tangki

1-plumpang -2Jakarta – PT Patra Niaga konsisten menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Mobil Tangki yang mengacu kepada Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD). Acuan tersebut menjadi dasar seluruh Awak Mobil Tangki (AMT) dalam mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh pelosok negeri.

 

Direktur Operasi Patra Niaga Abdul Cholid, mengatakan, seluruh mobil tangki penyalur BBM saat ini sudah dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS), hal tersebut diterapkan guna mengawasi secara ketat penyaluran BBM. Dengan GPS maka rekam jejak perjalanan mobil, bahkan perilaku pengemudi bisa dipantau secara langsung melalui sistem online.

 

“Untuk daerah Jawa sudah semua, sedangkan luar Jawa sudah diterapkan di Medan, Lampung, dan Palembang. Namun ini masih bertahap karena tidak semua daerah sinyalnya bagus. Jawa sudah 1.600 mobil, 200 mobil di luar Jawa seperti Lampung, Batam dan kota-kota besar lainnya,” katanya di TBBM Plumpang, Jakarta, Rabu (8/3).

 

“Pada 2016, hanya mencapai 0,006% dari total ritase tangki BBM, termasuk di dalamnya insiden kecil,” ungkap Cholid.

 

Selain menerapkan teknologi untuk menjamin keamanan dan keselamatan dalam distribusi BBM, Patra Niaga juga secara rutin melakukan pembinaan awak mobil tangki, seperti pelatihan cara berkendara yang baik dan benar, pengecekan kesehatan secara berkala, pengarahan keselamatan kerja, serta pengaturan jam kerja sesuai ketentuan Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Perhubungan Darat.

 

Pertamina juga membekali pasukan distribusi BBM jalur darat tersebut dengan buku saku Risk Journey Management atau buku panduan perjalanan dan HSSE Plan Pengelolaan Mobil Tangki yang menjadi acuan dalam operasional sehari-hari. Upaya ini sejalan dengan komitmen Pertamina yang saat ini mengampanyekan zero fatality.

 

Menurut Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, kontrol terhadap pengemudi yang jumlahnya mencapai ribuan tersebut, rutin dilakukan Pertamina.

 

“Kami juga menyiapkan ruang pemeriksaan kesehatan untuk memantau tingkat kebugaran dan kesiapan AMT sebelum menjalankan tugas, yang didukung tenaga medis,” pungkas Wianda.•HARI

Share this post